TANGERANG, KOMPAS.com - Produsen China semisal Wuling dan DFSK masuk ke pasar Indonesia dengan satu pengaruh kuat, yakni tebar fitur dengan harga murah. Hal yang membuat pabrikan Jepang mulai atur strategi.
Tak terkecuali dengan Nissan X-Trail facelift yang meluncur di GIIAS 2019. SUV yang dibanderol Rp 530 juta sudah termasuk perpajakan DKI Jakarta. Sport utility vehicle (SUV) ini, dibekali tujuh fitur keselamatan baru itu tak lepas dari sorotan mengenai hitung-hitungan harga.
Menanggapi harga mobil Jepang yang diklaim mahal ketimbang China, Hana Maharani, Head of Communication Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan, harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan ekspektasi.
"X-Trail kita jual Rp 530 juta, harga kompetitif dengan fitur yang ditawarkan sudah termasuk Nissan care free sparepart dan servis selama 4 tahun, 50.000 km. Jadi untuk ke konsumen kita lihatnya adalah ini sesuatu harga yang sesuai," kata Hana di GIIAS 2019, Selasa (23/7/2019).
Pertanyaan mengenai harga X-Trail menyeruak lantaran Wuling dan DFSK yang mulai menawakan fitur perintah suara (voice command) di mobil, Wuling Almaz dan DFSK Glory i-Auto. Kendati keduanya tidak bisa disandingkan sejajar dengan X-Trail
Jauhari Adzannis, Senior Manager R&D Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan, pada dasarnya tidak dapat disamakan antara satu produk dengan lainnya. Untuk X-Trail fitur yang diunggulkan sudah mempertimbangkan harga jual yang layak
"Harga yang ditawarkan itu sudah satu dengan teknologi yang kita tawarkan, jadi itu nanti bagaimana penerimaan kustomer. Intinya bahwa telnologi yang kita tawarkan kali ini memberikan pengalaman lebih bagi kustomer," kata Jauhari.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/23/195200215/tanggapan-nissan-mobil-jepang-dibilang-mahal-