TANGERANG, KOMPAS.com – Kehadiran Suzuki Jimny generasi keempat di Indonesia, mendapat animo yang cukup tinggi. Banyak yang bilang Jimy merupakan produk nostalgia. Angka pesanan cukup tinggi, membuat anteran inden mengular hingga 2020 mendatang.
Hal ini cukup wajar, mengingat Suzuki Jimny sendiri memiliki nama besar di Indonesia. Sejak generasi pertama diluncurkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada 1979, Jimny sudah dikenal sebagai sebuah mobil yang memiliki kemampuan off-road, menariknya lagi di balik desain kotak yang sederhana ternyata mampu menjadi sebuah ikon tersendiri bagi para penggemarnya hingga saat ini.
Sepak terjang Jimny di Indonesia dimulai dari model LJ80 pada 1979. Mobil yang akrab disapa dengan sebutan "Jimny Jangkrik" tersebut merupakan produksi dalam negeri yang keluar dengan mesin berkubikasi 800 cc dengan penggerak 4x4. Jimny Jangkrik juga memiliki model turunan yang diproduksi hingga tahun 1981, yaitu LJ-80V dan LJ-80Q dengan pintu yang terbuat dari bahan metal.
Menurut 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra, sejak kehadiran pertama Jimny di Indonesia, Suzuki sudah membukukan penjualan 130.334 unit. Menurutnya, sudah banyak generasi di Indonesia punya nostalgia spesial dari Jimny.
"Kita tahu bahwa Jimny punya kenangan yang begitu melekat di konsumen sejak 1979. Setiap seri Jimny yang diluncurkan di Indonesia selalu membangkitkan kembali memori yang begitu historis dan fenomenal terhadap mobil legendaris ini,” ujar Donny dalam keterangan resminya, Senin (22/7/2019).
Kesukseskan LJ80 dilanjutkan oleh SJ410 yang menjadi Jimny generasi kedua pada 1982. Seri Jimny ini dikenal juga dengan nama Katana yang dipasarkan dengan mesin 1.000 cc namun dengan sistem pengerak 4x2.
Meski dianggap mengalami penurunan spesifikasi, tapi Katana tetap berhasil membawa Jimny menuju puncak popularitas dengan desain bodi ringkas, gampang dimodifikasi, lincah saat bermanuver, juga tangguh diajak berpetualang.
Selain Katana, Suzuki Indonesia juga merilis seri Jimny lainnya dengan versi long wheelbase yang dijuluki "Jimny Long". Kemampuannya menjelajah menjadikan mobil ini sebagai kendaraan yang dapat digunakan bahkan oleh masyarakat di daerah terpencil dan sulit dijangkau.
Masih masuk dalam Jimny generasi kedua, pada tahun 2004 Suzuki meluncurkan Jimny SJ413 atau Carribian dengan model yang paling berbeda, Jimny ini memiliki sebuah extra-cab dan menyerupai pikap dengan kapasitas mesin 1.300 cc.
Sebelum generasi keempat meluncur di Indonesia, generasi ketiga dari Jimnya atau JB33 juga sukses diserbu penggemarnya pada ajang GIIAS 2017 lalu. Model yang meluncur dengan mesin 1.300 cc tersebut hadir dengan sistem penggerak All-Wheel Drive (AWD), dan 88 unit yang dipasarkan pun laris tanpa sisa.
Kisah kesuksesan Jimny kembali diteruskan oleh generasi keempat yang harganya resmi dirilis di GIIAS 2019. Mobil ikonik ini dipasarkan dalam empat varian yang banderolnya dimulai dari harga Rp 315,5 hingga Rp 300 juta.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/22/152200015/nostalgia-suzuki-jimny-di-tanah-air