JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan Toyota Sienta terus turun sejak meluncur pada 2016 silam. Saat baru hadir permintaannya cukup besar, namun target 3.500 unit per bulan, kini ditebus dengan raihan 300 unit per bulan.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (ATM), Anton Jimmi Suwandy, mengatakan, pihaknya akan terus mempertahankan Sienta untuk pasar Indonesia. Sebab masih ada konsumen yang membutuhkan produk seperti Sienta.
"Kita tidak bilang optimis atau tidak, tapi melanjutkan penjualan sebanyak 300 per bulan menurut kita sangat baik. Karena fokus kita di segmen MPV murah (LMPV) lebih banyak ke Avanza," kata Anton di Jakarta, Selasa (9/7/2019)
Anton mengatakan, selain konsumen yang berada di kota besar, objektif Sienta berbeda dengan Avanza. Konsumen Sienta bukanlah konsumen Avanza, sehingga apa yang dicari pun berbeda antara satu dan lainnya.
"Sienta lebih banyak penetrasi yang bukan konsumen Avanza. Siapa mereka yaitu yang mencari MPV sliding door, yang ingin mobil dengan ground clereance lebih rendah dan lebih banyak di kota-kota besar. Poinnya ada disitu, yang tidak dimiliki oleh Avanza, Innova atau Rush, jadi masih ada konsumen yang membutuhkan di segmen itu," kata Anton.
Mengacu pada data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), saat baru meluncur pada April 2016 penjualan Sienta cukup besar. Sepanjang 2016 dan 2017 total penjualan lebih dari 10.000 unit.
Penurunan Sienta mulai terjadi pada November 2017 yang hanya terkirim 25 unit. Sepanjang tahun lalu atau 2018 Sienta pun hanya terkirim sebanyak 5.113 unit, capaian terbesar berada di bulan September 2018 dengan raihan 747 unit.
Periode Januari-Mei, atau lima bulan pertama 2019, total pengiriman mobil yang diproduksi lokal ke diler-diler Toyota ini tercatat hanya 268 unit, atau jika dirata-rata sekitar 53 unit per bulan.
"Jumlah 300 unit yang saya sampaikan itu adalah penjualan ritel. Memang wholesales dan retail itu ada sedikit perbedaan. Jumlah ritelnya lebih tinggi karena memang pada awal tahun kita masih ada stok Sienta dari tahun lalu," kata Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/10/184200515/menanti-kelanjutan-nasib-toyota-sienta-di-indonesia