JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor merupakan kendaraan ''super.'' Meski terdengar berlebihan, tapi nyatanya di Indonesia motor jadi alat angkut serba guna. Bahkan tak jarang mengangkut beban di luar kapasitasnya.
Kebiasaan mengangkut beban berlebihan jelas tidak dianjurkan. Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda, AHASS Cibinong dan Sawangan, mengatakan, sering mengangkut beban berat bikin beberapa komponen cepat rusak.
"Setiap motor itu ada batas maksimum daya angkutnya. Jika sering mengangkut barang berat efeknya cukup banyak. Pertama suspensi, kedua ban dan ketiga yaitu mesin," kata Herman kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019).
Hal yang pertama akan terkena dampak yaitu suspensi terutama suspensi belakang. Sebab pada dasarnya suspensi memiliki batasan bobot yang bisa ditanggung. Jika sering membawa beban berat bisa menyebabkan shockbreaker jebol.
Kedua yang terkena dampak ialah ban. Sering membawa beban berat membuat ban mendapat tekanan yang besar. Sehingga permukaan ban yang menyentuh aspal jadi lebih banyak, dan dapat membuat ban cepat aus.
Sering membawa beban berat juga berpengaruh terhadap kinerja mesin. Meski biasanya tidak langsung berdampak, namun mesin yang sering membawa beban ekstra mesti dapat perlakuan khusus. Karena berkerja lebih keras dan panas.
"Terutama ke suspensi yg akan cepat terasa dampaknya, lalu ke ban dan termasuk mesin juga, karena mesin akan merasa dipaksakan dalam kinerjanya. Di buku pedoman sebetulnya ada berat bersih kendaraan, tapi biasanya konsumen hanya mengira saja," jelas dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/10/180100715/motor-sering-bawa-beban-berat-waspadai-3-komponen-ini