JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi ban selama ini berkembang hanya seputar kembangan dan bagaimana peningkatan traksi. Namun General Motors (GM) sudah melakukan terobosan dengan menggunakan ban tanpa udara (airless) produksi Michelin pada mobil listrik otonomnya.
Ban yang diberi nama Uptis - singkatan dari Unique Puncture-proof Tyre System- itu menggunakan struktur yang terbuat dari karet dan diperkuat dengan bahan fiberglas. Cincin fleksibel ini dibungkus dengan tapak ban konvensional yang nanti bisa diganti apabila terjadi keausan menggunakan mesin cetak 3D.
Michelin bekerja dengan banyak merek otomotif untuk membawa prototipe Uptis ini agar diproduksi. Produsen ban terkemuka itu mengatakan tidak ada alasan ban ini tidak dipasang di berbagai model kendaraan seperti truk ringan hingga ke mobil supercar dan kendaraan listrik.
GM jadi satu-satunya merek yang mengumumkan secara resmi kerja sama dengan produk ban masa depan ini. Nantinya Uptis akan menyesuaikan dengan kendaraan listrik yang diproduksi GM, seperti Bolt EV. GM sendiri mengincar ketenangan pikiran penggunanya (peace of mind) untuk kendaraan di masa depan.
"Ini mungkin sangat cocok dengan kendaraan otonom yang kami konsepkan sekarang. Bolt EV menyediakan kerangka kerja untuk Bolt AV dan kami melihat peluang besar untuk bebas perawatan pada armada kendaraan otonom," ucap Senior Wakil Presiden GM, Steven Kiefer, dikutip dari AutocarIndia.com, Sabtu (8/6/2019).
Pada 2024, Uptis diperkirakan akan mulai diproduksi. Tentunya ini akan sesuai dengan misi Michelin memproduksi ban yang berkelanjutan. Michelin mengungkapkan sekitar 200 juta ban di seluruh dunia harus dibuang akibat tusukan, kerusakan dari bahaya di jalan atau tekanan yang tidak sesuai yang menyebabkan keausan tidak merata.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/06/09/140300915/gm-mulai-pakai-ban-tanpa-tekanan-udara-pada-mobil-listrik