JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa kecelakaan yang melibatkan kendaraan berhenti di bahu jalan, meningkatkan perhatian terkait keselamatan di jalan Tol. Pertanyaannya bagaimana bila kendaraan memang membutuhkan bahu jalan tersebut untuk kondisi darurat?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mencoba mengingatkan beberapa hal yang perlu dilakukan pengemudi bila dalam kondisi darurat harus menggunakan bahu jalan terutama di jalan Tol.
"Untuk kendaraan yang berhenti di bahu jalan karena kondisi darurat, yang perlu dilakukan adalah segera memasang segitiga pengaman. Pemasangannya pun bukan di sisi kendaraan tetapi jauh di belakang kendaraan yang bermasalah," ucap Sony yang dihubungi Selasa (4/6/2019).
Sony menjelaskan pemasangan segitiga pengaman dapat dilakukan sejauh 25 meter dan 50 meter dari jarak kendaraan yang berhenti. Kedua jarak ini tergantung dari kondisi lalu lintas saat kondisi darurat terjadi.
"Kalau lihat mobil-mobil berjalan kencang segitiga pengamannya ditaruh 50 meter di belakang. Kalau cukup lamban, seperti saat tanjakan, sekitar 25 meter," ucap Sony.
Sony juga mengingatkan saat mobil berhenti di bahu jalan, para penumpang wajib keluar dari mobil yang bermasalah. Tentunya hal ini untuk berjaga-jaga apabila mobil ditabrak oleh kendaraan lain.
Sebagai tambahan, Sony mengungkapkan harus ada seorang marshal atau penumpang yang menggunakan rompi pengaman dan lampu darurat di bagian belakang mobil. Tujuannya, untuk memberikan informasi tambahan selain segitiga pengaman yang dipasang kepada pengguna jalan lain.
"Terakhir, jangan memperbaiki mobil sampai ada petugas jalan raya yang datang menolong. Selain itu mobil petugas wajib berhenti di belakang mobil yang bermasalah sebagai pelindung. Baru pengerjaan perbaikan bisa dilakukan," ucap Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/06/05/090300915/cara-agar-tetap-aman-saat-mobil-berhenti-di-bahu-jalan-tol