JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi mudik Lebaran dilakukan oleh masyarakat kota, salah satunya menggunakan mobil pribadi. Termasuk para pemilik mobil murah alias low cost green car (LCGC) yang secara konsep memang berkarakter sebagai kendaraan dalam kota dengan kemampuan terbatas.
Perjalanan mudik rata-rata menempuh jarak menengah hingga panjang. Berbekal dengan mesin 1.200cc, maka kekuatan yang ditawarkan mobil LCGC relatif terbatas. Termasuk bicara fitur keselamatan atau kenyamanan dalam menemani perjalanan yang panjang, juga relatif minim.
Isao Sekiguchi, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan, bahwa LCGC bisa saja digunakan untuk mudik. Namun sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
"Menurut saya, itu tidak masalah. Asalkan, konsumen LCGC menggunakan suku cadang yang asli, terutama pada komponen-komponen yang sifatnya critical," ujar Isao, di Jakarta, belum lama ini.
Isao menambahkan, Nissan yang masih satu aliansi dengan Datsun, meneliti perilaku dari para pemilik LCGC. Menurutnya, pemilik LCGC ada kecenderungan untuk lebih memilih bengkel umum, dibandingkan bengkel resmi. Bahkan, kebiasaan tersebut dilakukan selama periode garansi.
"Saran saya, datanglah ke bengkel resmi untuk maintenance check, meskipun itu hanya sesekali. Jika ada yang beranggapan ke bengkel resmi itu mahal, setidaknya datanglah selama masa garansi berlaku," kata Isao.
Isao sendiri memberikan perumpamaan dengan orang yang melakukan medical check up ke rumah sakit. "Maksudnya, biarkanlah orang yang ahli untuk memeriksanya. Dengan begitu, mobil bisa beroperasi lebih lama," jelas Isao.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/06/01/030200915/pesan-bos-nissan-buat-yang-mudik-pakai-lcgc