Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan April Loyo, Mazda Sebut Karena Pemilu

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama empat bulan pertama 2019, Mazda berhasil membukukan penjualan sebesar 1.689 unit. Penjualan ritel paling besar terjadi di bulan Maret sebesar 475 unit, namun kemudian turun pada April 2019 menjadi 363 unit .

Ricky Thio, Direktur Sales, Marketing & PR PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), APM Mazda di Indonesia mengatakan, penurunan pada bulan April disebabkan dua faktor yaitu adanya Pemilu Presiden dan gelaran Telkomsel IIMS 2019.

"April turun analisa kami konsumen menunggu setelah IIMS karena IIMS tahun ini selesainya tanggal 5 Mei. Untuk pemilu, ada beberapa konsumen yang sudah SPK bilang nanti saja (setelah pemilu). Tapi saya tidak bisa bilang gara-gara pemilu terus turun sekian persen," kata Ricky, di Jakarta, Senin (20/5/2019).

Selama sebelas hari mengikuti Telkomsel IIMS 2019, Ricky mengatakan Mazda mengantungi 580 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK). Jumlah tersebut turun dari penjualan tahun lalu di IIMS 2018 yang mencapai 700 SPK.

"Kalau kita lihat di IIMS mereka banyak bertanya saja. Lebaran, juga seperti itu, ada yang nunggu. Banyak? ya lumayan. Karena pembeli mobil Mazda seperti CX-5 atau CX-9 bukan konsumen yang butuh mobil cepat-cepat, karena mereka sudah ada mobil juga," katanya.

Mengutip data Gaikindo, total penjualan ritel Mazda periode Januari-April 2019 sebesar 1.689 unit. Jika melihat grafik, tren selama tiga bulan pertama meningkat. Januari sebesar 411 unit, Februari 440 unit, Maret 475 unit dan April turun menjadi 363 unit.

Penjualan terbesar disumbang CX-5 sebesar 30 persen, disusul Mazda2 di posisi kedua sebesar 30 persen, serta Mazda CX-9 di posisi ketiga sebesar 14 persen. Sedangkan sisanya yaitu 26 persen terbagi rata untuk semua model.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/22/124200515/penjualan-april-loyo-mazda-sebut-karena-pemilu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke