JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil penumpang dan komersial turun 13 persen pada kuartal 1 2019. Namun kondisi tersebut tak berlaku untuk pasar ekspor, selama Januari-Maret 2019 ekspor kendaraan dari Indonesia justru meningkat 20 persen.
"Ekspor 3 bulan pertama tumbuh 20 persen dari tahun lalu. Jadi dengan bangga kami sampaikan hal ini. Semoga terus maju seiring pertumbuhan ekonomi," kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di Jakarta, Selasa (5/14/2019).
Nangoi mengatakan, raihan ini sesuai harapan pemerintah yang menginginkan Indonesia jadi basis produksi dan basis ekspor. Terlebih capaian ini diraih saat kondisi ekonomi global kurang baik dipicu perang dagang antara AS dengan China.
"Tapi kita lihat AS yang sedang psywar dengan China pertumbuhannya masih bagus sekitar 3 persen lebih, China juga masih 6,3 persen, jadi kalau kita lihat dunia juga masih bertumbuh. Otomatis Indonesia setelah ini (pemilu) seharusnya kita bisa tumbuh juga," katanya.
Nangoi optimistis penjualan mobil baik domestik maupun ekspor bisa terus meningkat. Sebab saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik yakni sebesar 5,07 persen, walaupun masih belum sesuai target pemerintah sebesar 5,2 persen.
"Setelah aman dari gonjang-ganjing seharusnya kita bisa tumbuh. Jadi kita bisa mengejar ketinggalan kita selama tiga bulan ini, dan target Gaikindo untuk 1,1 juta kendaraan domestik tercapai dan pertumbuhan ekspor 20-25 persen juga bisa dicapai," katanya.
Mengutip data penjualan ekspor Gaikindo selama kuartal 1 2019, Daihatsu berada di peringkat pertama dengan total pengiriman ekspor sebanyak 26.116 unit. Di posisi kedua ditempati Toyota dengan angka 23.283 unit.
Di posisi ketiga, ada Mitsubishi Motor dengan jumlah ekspor mencapai 14.775 unit. Di posisi kelima ada Suzuki yang mengekspor 8.439 unit.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/15/152300415/ekspor-mobil-dari-indonesia-meningkat