JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat sistem pengereman adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap pemilik sepeda motor. Sistem pengereman tidak dalam kondisi baik akan meningkatkan resiko kecelakaan.
Setiap motor sekarang ini sudah dilengkapi dengan rem cakram atau disc brake untuk sistem pengereman roda depan. Rem cakram banyak yang menggunakan sistem rem hidrolik untuk pengoperasiannya. Sistem ini membutuhkan minyak rem agar bisa bekerja dengan baik.
Umumnya, penggantian minyak rem dilakukan setiap dua tahun sekali atau jika telah mencapai jarak 24.000 KM.
“Walaupun jarak penggantian berkala cukup lama, namun sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara visual kondisi minyak rem yang ada pada tank master rem, baik pemeriksaan kuantitas maupun kualitasnya,” ujar Ade Rohman, Asisten Manajer Technical Training PT Daya Dicipta Motora (DAM), dalam keterangan resminya.
Pemeriksaan kuantitas dapat dilihat dari level permukaan minyak rem yang ada pada master rem. Apabila minyak rem sudah menyentuh tanda "LOWER" atau lebih bawah lagi, maka perlu dilakukan pemeriksaan dan ditambah hingga mencapai tanda "UPPER".
Untuk pemeriksaan kualitas dari minyak rem, dapat dilihat dari warna minyak rem tersebut. Semakin gelap warnanya, maka mengindikasikan kualitasnya yang sudah semakin berkurang.
"Ganti sil master rem jika sudah terasa ada hal ganjil saat pengereman. Beberapa yang biasanya dikeluhkan oleh konsumen adalah handle rem yang terasa blong ketika ditekan atau justru handle rem yang sangat keras tetapi kendaraan tidak menurun kecepatannya," jelas Ade.
Lakukan penggantian serta perawatan di bengkel resmi yang telah didukung oleh mekanik yang handal dan tentunya profesional.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/14/074200215/tips-perawatan-rem-cakram-motor-perhatikan-kondisi-minyaknya