JAKARTA, KOMPAS.com - Meski mendukung langkah pemerintah dalam melakukan percepatan kendaraan listrik, namun BMW Group Indonesia menganggap keputusan langsung ke kendaraan full electric akan cukup sulit. Seperti diketahui, kabar terakhir mengenai Perpres kendaraan listrik akan fokus pada kendaraan listrik berbasis baterai atau full electric.
"Pada intinya kami sangat mendukung karena pasti menjadi prestasi untuk Indonesia. Tapi yang menjadi concern ini yang langsung ke kendaraan listrik (full electric vehicles) dan ini menurut kami masih sulit," kata Vice Presiden of Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Menurut Jodie, dari pengalaman BMW menjajakan kendaraan listrik di Indonesia, masih banyak konsumen yang meragukan untuk memilih kendaraan full electric. Karena itu pihaknya lebih percaya diri untuk memasarkan kendaraan hibrida lebih dulu seperti i8 dan i8 Roadster.
Langkah tersebut dianggap menjadi jembatan sebelum nantinya beralih ke kendaraan yang benar-benar sepenuhnya mengandalkan tenaga listrik. Menurut Jodie, selain kesiapan infrastruktur, hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah meyakinkan pola pikir ke pelanggan.
"Kalau sudah merasakan benefit, seperti nilai ekonomis yang lebih terjangkau dari kendaraan bensin dan lebih ramah lingkungan, akhirnya mereka bisa switch dari combustion engine atau menambahkan kendaraannya dengan model listrik," kata Jodie.
Sedangkan soal iming-iming kemudahaan untuk memproduksi kendaraan listrik full electric di Indonesia, Jodie mengatakan bila belum ada pembicaraan ke arah sana. Namun dipastikan pihaknya perlu melihat dari sisi pasarnya lebih dulu sebagai patokan untuk memulai investasi.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/02/09/110200815/bmw-lebih-pede-dengan-hibrida