JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara soal modifikasi mobil memang tak ada habis-habisnya. Tiap tahun akan selalu ada "virus" baru yang membuat dinamika tren dari seni merombak mobil selalu berubah.
Nah, pada 2019 diprediksi arah modifikasi mobil bukan lagi soal show off dengan tampilan ekstrem, tapi lebih ke fungsional. Menurut Andre Mulyadi selaku pendiri National Modificator & Aftermarket Association (NMAA), saat ini konsep tampilan ekstrem sudah mulai menurun, bahkan cenderung ditinggalkan.
"Lebih ke fungsional untuk daily use. Dalam arti masih ekstrem hanya saja bukan dari sisi tampilan, tapi lebih ke hal teknis. Contoh bila dulu fitment-nya pelek ke sepatbor, kini ban ke sepatbor, jadi secara pengerjaan lebih teknis sebenarnya," ucap Andre kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Andre yang juga punggawa dari Signal Kustom, menjelaskan, faktor ubahan tren modifikasi juga dipengaruhi pergeseran pola pikir sebagaian pecinta modifikasi. Mereka ingin mobil yang sudah susah payah dibangun dengan dana yang tidak kecil, bisa dinikmati sehari-hari dan bukan hanya menjadi showcar.
"Jenis showcar mulai ditinggalkan. Builder lebih ke arah yang bisa dipakai. Misalkan pasang pelek, bikin widebody tapi yang tidak mengganggu, tidak berlebihan sehingga masih nyaman digunakan. Mungkin tampilan mobil terlihat biasa saja, tapi sebenarnya teknis pengerjaannya jauh lebih sulit karena harus memikirkan airsus, fender terlihat natural, dan lainnya," ujar Andre.
Lebih lanjut Andre menjelaskan dengan adanya tren baru ini, secara tidak langsung menunjukan bahwa kemampuan teknis modifikator di Indonesia naik level. Dengan tampilan mobil yang biasa saja, namun bisa membuat modifikasi yang secara teknis tak mudah dilakukan.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/24/082200415/tren-modifikasi-showcar-mulai-ditinggalkan