Lantas apakah ini bisa dilakukan?
“Rasanya kalau bicara bisa atau tidak itu kurang tepat. Tapi, apa pengaruhnya untuk mesin motor itu sendiri? Nah, hal penting yang patut dipahami adalah kerjanya mesin motor itu,” ucap Imam Choiri dari Bengkel AP Speed beberapa waktu lalu.
Menurut pria yang biasa disapa Apre itu mengutarakan, pemilik motor harus memahami kerja mesin motor terlebih dulu sebelum bereksperimen.
Ada perbedaan antara kedua penghasil daya tersebut, untuk motor antara mesin dan transmisi berada dalam satu ruang. Sementara pada mobil, antara mesin dan transmisi berada di tempat terpisah.
Selip kopling
Transmisi motor biasanya ikut terendam dalam pelumas atau biasa disebut wet clutch. Artinya oli mesin untuk sepeda motor ikut melumasi komponen yang terdapat dalam transmisi.
“Artinya spek oli tidak boleh terlalu licin karena dikhawatirkan nantinya antarkomponen kopling malah terjadi selip. Ini membuat kinerja motor terganggu,” kata Apre.
Selip kopling rentan terjadi di kecepatan tinggi, beban berat, tanjakan. Saat putaran gas dibuka, putaran mesin ikut naik namun roda tidak bisa berputar mengejar putaran mesin.
Bisa jadi masalah slip kopling muncul lantaran oli mobil kebanyakan memiliki aditif low friction yang memang dibutuhkan saat mesin mobil bekerja.
Pada oli khusus motor, selain untuk melumasi, juga berperan untuk pendingin dan untuk mendukung kerja transmisi sehingga formulasinya biasanya sudah disiapkan khusus.
“Baiknya pertimbangkan untung ruginya jika ingin menggunakan oli mobil di motor. Lebih baik gunakan oli dengan spesifikasi yang sesuai dengan rekomendasi dan peruntukannya,” ucap Apre.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/09/094500015/salah-kaprah-peruntukan-oli-mobil-dan-motor