JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk penggunaan bahan bakar nabati dalam biodiesel B20. Salah satu produsen yang menyatakan kesiapan produk mereka terhadap bahan bakar ini adalah PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).
Merek yang dikenal dengan lini produk dieselnya itu telah melakukan pengujian bahan bakar pada mesin mereka. Hasilnya produk tersebut dikatakan mampu mengkonsumsi bahan bakar B20.
Namun apakah tidak ada efek sampingnya? Dikatakan General Manager Marketing PT IAMI, Attias Asril, ada sedikit penurunan performa pada mesin Isuzu.
“Jadi secara prinsip, dari hasil tes performa, ada penurunan 2 sampai 2,5 persen. Ini normal,” ucap Attias saat ditemui Selasa, (27/11/2018).
Attias menjelaskan penurunan tersebut terasa pada akselerasi kendaraan. Bagi pengemudi yang sensitif terasa tenaga sedikit berkurang.
Lebih lanjut Attias mengungkapkan sifat bahan bakar B20 memiliki kemampuan deterjen yang menyebabkan filter bahan bakar teranggu karena penumpukan kotoran. Ini yang menyebabkan penurunan tenaga mesin.
“Ini yang perlu diperhatikan dalam penggunaan B20. Sebenarnya bukan hanya penggunaan B20, pakai solar biasa saja juga harus diganti tiap 10.000 kilometer. Hanya karena sifatnya ini, filter harus diganti lebih cepat,” ucap Attias.
Soal penggantian ini Attias meyakinkan bahwa ini bukan masalah yang signifikan. Pengguna yang rajin merawat kendaraannya, sesuai perawatan rutin di buku pemilik, maka masalah tenaga yang menghilang tersebut bisa diatasi.
“Juga soal harga. Filter solar adalah sparepart fast moving jadi harganya sudah kompetitif dan diproduksi di dalam negeri,” ucap Attias.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/11/28/114200515/ini-efek-dan-solusi-isuzu-bila-tenggak-solar-b20