Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Bikers Saat Hujan

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan sudah tiba, bahkan dengan intensitas tinggi disertai angin. Bagi sebagian masyarakat di kota besar, hujan akan sedikit mengganggu aktivitas, khususnya buat para pengguna sepeda motor.

Masih banyak para pengguna motor yang cuek dengan keamanan dan kenyamanan berkendara, saat musim hujan. Kompas.com akan merangkum beberapa kesalahan yang kerap dilakukan para bikers di kala hujan.

1. Jas hujan ponco
Jas hujan jenis ini bukan didesain buat berkendara sepeda motor, melainkan untuk pejalan kaki. Modelnya yang tidak tertutup semua dan rentan akan terpaan angin, membuat ponco berisiko kecelakaan saat dipakai pengendara sepeda motor.


Sudah banyak pengendara yang terjatuh akibat jas hujan ponconya tersangkut di gir atau kendaraan lain.

"Jas hujan yang ideal sebaiknya tidak menghambat gerak tangan, kaki, kepala, hingga seluruh tubuh ketika bersepeda motor. Model yang menjadi pilihan tentu saja jas hujan yang terdiri atas bagian celana dan bagian jaket, bukan ponco" kata Edo Rusyanto, penggiat safety riding, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

2. Kecepatan berkendara
Saat hujan mulai turun atau masih dalam kategori gerimis, masih banyak para pengendara motor yang malah menambah kecepatan kendaraannya. Alasannya, berpacu dengan hujan agar lebih cepat sampai di tempat tujuan.

Kebiasaan ini juga berisiko kecelakaan, mengingat kecepatan motor yang ditambah. Terlebih saat mulai hujan, aspal yang banyak pasir dan sedikit basah karena air hujan, akan membuat jalanan lebih licin.

3. Berteduh
Naik motor berarti sudah siap kena panas matahari dan air hujan. Ini risiko lumrah saat berkendara sepeda motor, untuk itu kita harus menyiapkan segala sesuatunya agar tetap aman dan nyaman di jalan.

Namun, banyak bikers yang lupa atau malas membawa jas hujan. Mereka lebih memilih berteduh untuk menunggu hujan reda. Masalahnya, lokasi tempat berteduh ini yang kerap mengganggu pengendara lain.

Berteduh memang tidak dilarang, tapi juga harus tetap patuh aturan seperti memperhatikan rambu-rambu lalu-lintas dan tidak memakan badan jalan. Hindari tempat berteduh yang bisa menimbulkan kemacetan lalu-lintas, seperti di underpass, kolong flyover atau halte bus.

4. Sepatu
Banyak bikers yang lebih sayang sepatu dari pada kakinya. Saat hujan, mereka lebih memilih menggunakan sandal dan menyimpan sepatunya. Bahkan yang lebih ekstrem, sepatu disimpan di bagasi motor, dan mereka nyeker atau tanpa alas kaki.

Sepatu adalah piranti wajib saat naik motor, untuk menghindari risiko cedera parah apabila terjadi kecelakaan.

Saat ini sudah banyak dijual sepatu yang tahan air tapi tetap modis dipakai. Selain itu juga ada pelindung sepatu yang tahan air, tapi tetap aman digunakan saat hujan.

5. Cover tas
Bagi bikers yang kerap membawa tas apalagi model backpack (gemblok), yang tidak muat dimasukan ke bagasi motor, saat hujan bisa memberikan masalah tersendiri.

Banyak bikers yang mengakalinya dengan memasukan ke dalam jas hujan, tapi malah menghambat gerak badan, dan ini bakal bermasalah saat motor butuh bermanuver. Solusi paling benar adalah selalu memasang cover tas yang anti-air sebelum berkendara. Tas tetap bisa dipakai dengan benar meskipun hujan, tanpa khawatir barang bawaan basah terkena air.

6. Helm
Pernah mengalami helm berembun saat hujan, ini diakibatkan oleh hembusan nafas dan perbedaan suhu udara di dalam bagian helm dan luar helm. Kondisi ini jangan dibiarkan karena bisa menggangu visibilitas. Untuk pengguna helm full face, cukup buka sedikit bagian visor dan biarkan udara dari luas masuk untuk menghilangkan uap di visor.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/11/22/140253615/6-kesalahan-yang-kerap-dilakukan-bikers-saat-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke