TANGERANG, KOMPAS.com - BMW dan Mini merupakan merek asal Eropa yang cukup akrab di masyarakat Indonesia. Modelnya pun beragam, untuk BMW mulai dari sedan, hingga sport utility vehicle (SUV) sedangkan Mini lebih menonjolkan hatchback tiga hingga lima pintu.
Secara karakter konsumen, dijelaskan Jodie O’tania, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia dulu lebih banyak yang membeli secara tunai, tetapi dalam beberapa tahun terakhir mulai bergeser.
"Sekarang-sekarang menjadi berubah, yaitu sama-sama baik itu yang kredit dan juga tunai," ucap Jodie di BSD, Tangerang, Selasa (13/11/2018).
Jodie mengatakan, secara komposisi pembeli BMW dan Mini yang melakukan pembayaran tunai 50 persen, begitu juga dengan kredit berkontribusi 50 persen.
Pergeseran itu, kata Jodie bukan karena terjadi penurunan daya beli melainkan program dari perusahaan pembiayaan yang ditawarkan kedua merek itu kepada konsumen lebih beragam.
"Beragam kemudahan diberikan kepada konsumen, mulai angsuran hingga uang muka yang ringan, sehingga akhirnya banyak juga yang membeli secara kredit, komposisinya sekarang bisa dikatakan seimbang," ujar Jodie lagi.
Masing-masing model, lanjut Jodie punya karakter pembeli yang berbeda-beda. Bahkan, semua model BMW dan juga Mini di Tanah Air sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat, sehingga bisa diterima dengan baik.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/11/14/174200115/karakter-pembeli-bmw-dan-mini-di-indonesia