JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha telah memperkenalkan R25 dan R3 terbaru dengan beberapa perubahan. Salah satunya yang paling terlihat adalah hadirnya suspensi upside-down (USD) pada motor sport 250 cc ini.
Apa alasan Yamaha mengaplikasikan suspensi ini ke R25 terbaru? Supervisor SP Design Group SP Development Division Yamaha Motor Co.Ltd Tetsuya Uchida memberikan penjelasan.
"Di R25 terbaru ini kami mencoba memperbaiki handling, stabilitas pengereman dan rigiditas. Suspensi ini benar-benar baru diterapkan di R3 dan R25 untuk penggunaan sport maupun harian," ucap Uchida.
Suspensi keluaran Kayaba (KYB) ini dijelaskan memiliki perbedaan dengan suspensi USD lain di motor Yamaha. Uchida menjelaskan dari ukuran berbeda dan dengan setting dumping force berbeda.
Dari spesfikasi resmi Yamaha, USD ini memiliki diameter inner tube 37 mm, front fork stroke 130 mm. Ukuran pegasnya saat tidak ada beban 293,4 mm dengan spring rate 15,6 N/mm, damping force tekanannya sebesar 485 N/0,3 m/s dan kompresi 580 N/1.0 m/s.
Project Leader dan Senior Supervisor Yamaha Motor Corp Michiharu Hasegawa mengungkapkan USD ini melengkapi desain R25 yang berubah lebih aerodinamis. Yamaha memanfaatkan desain ini untuk menambah performa R25.
"Desain baru ini membuat nilai coefficient of drag berubah dari 0,347 menjadi 0,323. Hasilnya top speed R25 bertambah 8 kilometer per jam," ucap Hasegawa.
R25 dibanderol Rp 58,6 juta untuk tipe standar dan tipe Movistar Livery dibanderol Rp 58,950 juta. Motor ini ditawarkan dengan tiga warna yakni Racing Blue, Matte Black dan Matte Red.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/10/12/094200915/alasan-yamaha-akhirnya-pakai-usd-buat-r25-terbaru