Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Relawan IOF Hadapi Tantangan Mental Saat Bantu Korban Bencana Palu

JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana gempa dan tsunami di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah membuat kehidupan masyarakat di wilayah tersebut terdampak. Kerusakan infrastruktur memperparah kondisi masyarakat yang ingin bangkit dari keterpurukan setelah bencana yang menelan ribuan korban jiwa tersebut.

Untuk membantu pemulihan kondisi di lokasi bencana, Indonesia Off-road Federation (IOF) berinisitif untuk bergerak menuju Sulawesi Tengah guna memberikan bantuan.

Ketua IV Bidang Pariwisata, Sosial, Rescue Bencana dan Lingkungan Hidup IOF Sigit Permadi mengungkapkan, rekan-rekan IOF bekerja sama dengan Basarnas dan BNPB serta beberapa kawan komunitas petualang mendirikan basecamp untuk suplai bantuan kepada yang membutuhkan.

"Kami sudah ada kegiatan rescue sejak Agustus lalu, begitu Palu terjadi gempa, kami berinisiatif ikut membantu. Kondisi kota Palu dan sekitarnya saat ini masih darurat bencana. Kami mendirikan basecamp di jalan Jenderal Sudirman untuk mengkoordinasi bantuan dari teman-teman IOF kepada masyarakat Palu," ucap Sigit yang dihubungi Senin (8/10/2018).

Sigit mengungkapkan IOF akan membantu dari sisi kendaraan yang membutuhkan spesifikasi khusus untuk membuka jalur yang rusak di kawasan bencana. Target mereka saat ini, bersama beberapa dokter relawan medis, adalah menghidupkan Puskesmas yang terdampak gempa.

"Pada hari Minggu, kami melakukan kunjungan bersama dr Novel melihat dua Puskesmas yakni di Baluase dan Dolo Barat-Kaleke. Baluase tidak mungkin berfungsi karena akses berat dan bangunannya tidak layak digunakan. Kalau di Dolo Barat masih bisa difungsikan tapi kendalanya air, listrik dan tenda peleton," ujar Sigit.

Tim IOF juga mendapatkan tugas untuk membuka jalur evakuasi. Kondisi jalan di sana masih rusak parah akibat gempa itu sebabnya IOF dengan kendaraan spesifikasi khusus coba untuk membuka jalur-jalur tersebut.

Total kendaraan yang turun membantu kegiatan IOF saat ini terdiri dari lima unit dari Sulawesi Selatan, 4 unit dari Sulawesi Barat, beberapa dari Vitara Club Palu serta dari beberapa wilayah lainnya.

Kendaraan ini termasuk dua unit Triton dukungan dari Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang sebelumnya sudah melakukan misi bantuan bencana di Lombok. Beberapa kendaraan lainnya akan datang dari Jakarta dalam beberapa hari ke depan.

Kesulitan di Lapangan

Sigit mengungkapkan kegiatan bantuan ini juga tidak selalu berjalan mulus. Suhu panas di Palu dan sekitarnya membuat tim bekerja keras dalam setiap kegiatan.

Kondisi sekitar wilayah bencana yang belum mendapat bantuan juga membuat masyarakat sekitar rentan dengan stress. Teman-teman IOF menanggulangi hal ini dengan operasi senyum.

"Kita lakukan kegiatan dengan memberikan senyum ada masyarakat. Rekan-rekan di lapangan bagaimana caranya buat masyarakat untuk melupakan beban akibat bencana. Ajak ngobrol, senyum sambil kita bantu mereka karena jarak antara satu wilayah dengan wilayah lain itu berjauhan. Cara lainnya adalah berhenti tiap kita melihat warung, kita beli satu dua barang dari mereka agar semangat mereka menghadapi kondisi ini," ucap Sigit.

Kondisi di lapangan juga membuat rekan-rekan IOF harus mengalahkan segala ketakutan dan kesedihan yang mereka hadapi di lapangan. Sigit menceritakan saat berada di suatu wilayah yang rata dengan tanah, timnya hanya mampu berdoa karena terpaku dengan kerusakan yang dialami wilayah tersebut.

IOF sendiri berencana akan terus melaksanakan kegiatan bantuan bersama pihak-pihak terkait di wilayah bencana. IOF sendiri memiliki tujuan untuk menghidupkan posko IOF, serta menghidupkan Pengurus daerah IOF Sulawesi Tengah agar kedepannya di masa pemulihan bisa dilakukan oleh pengurus setempat.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/10/08/152500315/relawan-iof-hadapi-tantangan-mental-saat-bantu-korban-bencana-palu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke