JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perindustrian meminta komitmen Suzuki Indonesia untuk lebih menggenjot eksporya. Saat ini memang secara nilai, produsen asal Jepang tersebut seimbang soal hitung-hitungan trade balance-nya (impor dan ekspor).
Namun, pemerintah berharap kalau Suzuki (motor dan mobil) lebih ditingkatkan lagi, bahkan diharapkan bisa mengikuti Toyota Indonesia yang dari sisi jumlah, bisa lebih dari 200.000 unit ekspor, atau bernilai 3 juta dollar Amerika Serikat (Rp 44,6 miliar).
Memang, saat ini pemerintah sedang berupaya mengendalikan impor dan mendorong untuk menggenjot ekspor, salah satunya dengan penyesuaian tarif PPh pasal 22, termasuk sektor otomotif dalam negeri. Ini untuk menekan defisit di dalam transaksi berjalan, apalagi di tengah kondisi rupiah yang melemah.
“Sudah dibicarakan dengan Suzuki, respon mereka kemarin pertama kali sekali memang akan melakukan ekspor dan peningkatan ekspor,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, Rabu (5/9/2018).
“Mudah-mudahan pada saatnya, kita juga ingin Suzuki bisa seperti Toyota. Jadi impornya tidak dikurangi hanya saja ekspornya ditambah iya seperti itu salah satunya. Dia akan diizinkan impor kalau komit untuk ekspor,” ujar Putu.
Menteri Perindustrian mengatakan, selain dari Toyota, Suzuki juga bakal melakukan ekspornya. Ini membuat jumlah ekspor tahun ini bisa meningkat.
“Pertengahan bulan ini juga akan ada ekspor dari Suzuki, sehingga ekspor secara keseluruhan di tahun ini akan menembus hingga 250 ribu unit. Melalui peningkatan ekspor ini dinilai dapat memperbaiki struktural ekonomi Indonesia, yakni defisit transaksi berjalan,” ujar Airlangga
Ketika dihubungi, pihak Suzuki Indonesia saat ini masih belum mengonfirmasi, terkait dengan kegiatan impor dan ekspornya.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/07/200135815/pemerintah-minta-komitmen-ekspor-suzuki