"Biasanya produk yang sering dikonsumsi itu paling banyak ditiru, seperti busi. Selama ini untuk kasus busi palsu memang ada, tapi jumlahnya ada berapa banyak kita belum tahu persis," ucap Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, kepada Kompas.com, pertengahan Agustus lalu.
Secara singkat, Diko menceritakan masyarakat bisa membedakan antara busi palsu dan asli. Secara umum, ada enam poin yang bisa membedakan mana busi asli dan mana yang tidak.
Pertama, dari terminal nut, ulir pada busi ali akan lebih halus dibanding yang palsu. Kedua dari penulisan part number pada busi juga tersusun rapi dan teratur. Umumnya pada busi palsu tulisan hitam, tebal, dan posisinya tidak rapi.
"Ketiga selalu terdapat nomor lot produksi pada bagian hexagonal, ini tidak ada di busi palsu. Keempat busi biasanya ada gasket yang sulit dilepas, kalau pun bisa (dilepas) nanti gasket itu akan sulit dipasang kembali, pada busi palsu ring atau gasket itu mudah dilepas-pasang," papar Diko.
Kelima, bisa dilihat dari material metal shell. Busi asli terbuat dari baja kuat dan tahan panas dan dan diproses plating Cr3 yang mampu tahan terhadap korosi dan warnanya lebih cerah. Pada busi palsu biasanya akan cepat pudar, metal shell-nya pun mudah buram dan berkarat.
Poin keenam masyarakat bisa melihat dair bagian ujung elektroda, tepatnya pada gap dan penyambung. Busi yang asli sambungannya sangat rapi, sedangkan busi palsu sebaliknya.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/03/170200015/enam-cara-membedakan-busi-asli-dan-palsu-