JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia merupakan negara yang belum bisa dibilang tertib dalam hal berlalu lintas. Dalam Forum Polantas ASEAN 2017 yang digelar di Bali akhir 2017, terungkap bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia termasuk yang tinggi di antara negara-negara ASEAN.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa menilai, salah satu pemicu tingginya pelanggaran lalu lintas di Indonesia disebabkan adanya perilaku ikut-ikutan. Sebab, pelanggaran sering kali dipicu karena melihat ada pengguna jalan lain yang melakukan hal tersebut.
"Orang Indonesia sebenarnya tertib, yang melanggar hanya segelintir. Tapi karena yang melanggar jadi pusat perhatian, dia jadi besar," kata Royke saat acara pelepasan Gunadi menuju Himalaya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu (26/8/2018).
Royke mencontohkan situasi di lampu merah. Cukup sering ditemukan pelanggaran lalin secara masif yang awalnya dipicu tindakan segelintir orang.
"Di lampu merah yang nerobos 1-2 orang, tapi kalau dibiarkan yang lain juga ngikut," ujar Royke.
Gunadi adalah biker Indonesia yang sudah memulai aksi "solo riding" dari Jakarta ke Himalaya. Salah satu misi yang diembannnya adalah mengampanyekan pentingnya tertib berlalu lintas demi keselamtan. Royke pun berpesan agar Gunadi selalu mengedepankan prinsip-prinsip safety riding Selama perjalanan panjang yang akan ditempuhnya.
"Salam dari Pak Kapolri. Jaga keselamatan dan selalu hati-hati di jalan," ujar Royke.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/27/124200915/ini-pemicu-pelanggaran-lalu-lintas-di-jalan-raya