JAKARTA, KOMPAS.com - Performa ekspor mobil Suzuki pada semester pertama 2018 naik 11 persen atau 31.759 unit, dibanding periode sama tahun lalu 28.251 unit. Hasil tersebut cukup bagus, karena mobil yang diproduksi di Indonesia dikirim ke negara lain di dunia.
Tetapi, pencapaian impor Suzuki sepanjang semester pertama tahun ini juga ikut melonjak. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dalam enam bulan pertama 2018 tercatat 15.353 unit atau naik 5.418 unit dibandingkan semester pertama tahun lalu, yaitu 9.935 unit.
Ryohei Uchiki, General Manager, Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) menjelaskan, tim pemasaran sedang melakukan kajian tentang bagaimana dampak, dan lain sebagainya agar ada lagi model baru yang dirakit di Indonesia.
"Namun, belum ada rencana kongkret, tetapi cukup positif untuk bisa memproduksi di Indonesia." kata Uchiki saat berbincang dengan Kompas.com pekan lalu di ICE, BSD, Tangerang.
Seperti Ignis, Uchiki mengatakan, bahwa Suzuki Indonesia sedang berusaha untuk merakit lokal model mobil kota (city car) tersebut. Apalagi secara volume penjualan sudah cukup bagus di kelasnya.
"Kami sangat berusaha model apa saja untuk bisa diproduksi di Indonesia. Sekarang kita hanya sementara saja pakai pilihan impor," ujar pria asal Jepang itu.
Model-model Suzuki yang statusnya masih impor dipasarkan ke Indonesia, adalah Baleno hatchback, Ignis, dan SX4 S-Cross. Semua dikirim utuh dari Maruti Suzuki (India). Model seperti Ertiga, APV, dan lain sebagainya sudah diproduksi di dalam negeri.
Pabrik Suzuki sendiri di Indonesia berjumlah empat. Tempatnya di Cakung Plant I, Tambun Plant I, Tambun Palant II, dan Cikarang Plant. Setidaknya dalam satu tahun mampu merakit 1,2 unit motor dan 240.000 unit mobil.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/15/072200015/punya-pabrik-besar-tapi-suzuki-masih-doyan-impor-mobil