TANGERANG, KOMPAS.com — Meski pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir, beberapa agen pemegang merek (APM) mobil masih bertahan dengan belum menaikan harga produknya. Salah satunya adalah Toyota Astra Motor.
Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto menyatakan belum naiknya harga mobil Toyota disebabkan pihaknya masih memantau perkembangan nilai tukar rupiah. Apalagi, pemerintah sudah membentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
"Jadi bagi customer, it's time to buy (waktu yang tepat beli mobil)," kata Soerjo saat ditemui di Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (30/7/2018).
Soerjo menyatakan, pihaknya tak mau terburu-buru langsung menaikan harga, tetapi ternyata di kemudian hari nilai tukar rupiah terhadap dollar kembali menguat. Karena itu, Soerjo menyatakan pihaknya sangat berharap kondisi rupiah nantinya bisa kembali stabil sehingga tak perlu ada kebijakan menaikan harga mobil.
"Kita lihat upaya pemerintah. Kalau (rupiah) turun ya syukur. Pemerintah kan masih menahan juga jangan sampai kita bikin action langsung menaikkan harga," ucap Soerjo.
Tak cuma TAM, kebijakan serupa juga dilakukan Honda Prospect Motor (HPM). Marketing and After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy menyatakan, sampai saat ini belum ada ancang-ancang untuk menaikkan harga, termasuk saat perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Namun, belum dipastikan kapan kondisi tersebut akan bertahan.
"Akan kita lihat lagi nanti setelah auto show," kata Jonfis.
Jonfis mengatakan, penetapan harga memang tidak bisa diputuskan secara buru-buru. Ia menyatakan saat ini Honda masih bisa bertahan dengan harga lama karena penerapan kapasitas dan efesiensi. Selain itu, juga terbantu dengan adanya pabrik yang bisa memproduksi kendaraan secara lokal tanpa beban impor.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/01/114200615/mumpung-belum-naik-sekarang-waktu-yang-tepat-beli-mobil