JAKARTA, KOMPAS.com – Kepindahan Jorge Lorenzo ke Honda pada 2019 mendampingi Marc Marquez, menjadi tantangan tersendiri buat tim. Salah satu yang menjadi pekerjaan rumah, yaitu bagaimana menjaga hubungan antara keduanya karena rentan konflik.
Alberto Puig, Kepala Tim Honda sadar, terkait ujian yang akan dihadapinya tersebut. Keberadaan Lorenzo dan Marquez dalam satu tim, juga menjadi sejarah baru Honda, di mana menjadi yang pertama sejak 1989 silam.
Perkrutan Lorenzo disebutnya sudah sesuai dengan filosofi Honda, yaitu mengambil pengendara terbaik yang tersedia, walalupun itu membuat tim “sakit kepala” untuk mengatasi ketegangan di antara mereka.
"Pemahamannya adalah bahwa tim ingin memiliki pengendara terbaik, ini adalah prinsipnya. Saat itu ada kemungkinan untuk mengambil Lorenzo, dan kami lakukan itu. Mungkin saja tim lain tidak seperti kami ini,” ujar Puig dari Motorsport.com, Senin (23/7/2018).
"Bagi kami, penting untuk menyiapkan motor terbaik yang kami bisa, buat pebalap kami. Tentu saja, tidak mudah. Di Honda kami selalu mencari tantangan,” kata Puig.
Terlepas urusan kepribadian dua pebalap dunia tersebut, Honda akan memiliki kesulitan lain yaitu bagaimana menemukan cara untuk membuat sepeda motor yang cocok untuk Marquez dan Lorenzo, yang memiliki gaya berkendara sangat berbeda.
Tetsuhiro Kuwata, HRC General Manager membantah, jika ada yang menyebut versi RC213V saat ini dirancang hanya untuk memenuhi Marquez.
"Sekarang, kami mengembangkan motor untuk Marquez dan Dani Pedrosa. Ini bukan hanya untuk satu pengendara. Jadi kami akan melanjutkan cara yang sama tahun depan,” kata Kuwata.
"Kami masih belum tahu soal Lorenzo, dan mesin seperti apa yang dia inginkan. Namun tentu saja kami akan mencoba menyesuaikan dengan persyaratannya. Begitu juga dengan Marquez yang memiliki banyak permintaan, dan kami berusaha untuk mencapai itu,” tutur Kuwata.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/07/24/084200215/hubungan-marquez-dan-lorenzo-bakal-rentan-konflik