JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sempat mengeluarkan pernyataan, meminta untuk Agen Pemegang Merek (APM) otomotif dalam negeri, tak lagi serahkan data penjualan dan produksi ke asosiasi.
Sebelum ini, sudah ada merek Mercedes Benz yang kena kartu merah dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), lantaran tak mau lagi menyerahkan data penjualannya ke asosiasi.
Kemudian, diikuti oleh merek asal Korea Selatan Kia, yang juga selama tiga bulan tak menyerahkan data penjualannya. Jadi untuk sementara mereka sudah tak lagi menjadi anggota Gaikindo.
Menanggapi permintaan KPPU tersebut, merek asal Jerman BMW, mereka nampaknya tak mau terlibat dan diseret-seret dalam ricuh data. Secara normatif, BMW Indonesia menyebut mereka hanya mematuhi dan mengikuti aturan yang berlaku saja.
“Arahan dari BMW Jerman adalah mengikuti peraturan yang ada di negara di mana kami beroperasi. Karenanya setiap negara pasti berbeda regulasinya. Pasti, apapun peraturanya kami ikuti. Jika peraturannya tidak memberikan data akan kami ikuti,” ujar Jodie O'tania, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia, Rabu (18/7/2018).
Jodie mengaku, sampai saat ini pihaknya masih belum mendapat informasi terbaru dari Gaikindo, maupun KPPU, menyoal data tersebut.
“Sampai saat ini belum ada informasi terbaru, tapi yang pasti kami akan memenuhi peraturan yang ada. KPPU juga tidak menghubungi,” tutur Jodie.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/07/20/070200815/soal-ricuh-data-jualan-mobil-ini-kata-bmw-indonesia