JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar otomotif di Indonesia diisi oleh beragam merek, mulai pabrikan asal Jepang, Amerika Serikat (AS), Eropa, Korea Selatan, hingga yang belakangan ini muncul dari China, seperti Wuling dan Dongfeng-Sokonindo.
Semua merek saling beradu untuk mencari perhatian masyarakat dengan produk unggulan masing-masing. Meski pabrikan dari Jepang yang selalu mendominasi pasar, tetapi tidak menyurutkan semangat pemain lain yang non-Jepang.
Seperti Kia yang beradal dari Korea Selatan. Melalui produk unggulan seperti Rio hingga Grand Sedona, masih bisa bertahan di pasar otomotif nasional. Bahkan, kehadiran merek China pun tidak menyurutkannya untuk tetap bersaing secara sehat.
“Kehadiran mobil China itu justru menambah pilihan buat konsumen. Secara pasar juga bisa tumbuh,” ujar Ridjal Mulyadi, General Manager Marketing PT Kia Mobil Indonesia (KMI) usai peluncuran Grand Sedona Diesel di Pluit, Jakarta Utara, Rabu (18/7/2018).
Ridjal melanjutkan, masing-masing produk memiliki plus dan minus dan semua dikembalikan lagi kepada konsumen dalam memilih dan membeli produk. Kia sendiri kata dia memang tidak bersinggungan langsung dengan model dari China itu.
“Tetapi kebetulan kelas kita tidak berbenturan. Memang efek secara keseluruhan ada, contoh main di rentan harga pasti bertemu dengan model kami yang lain selain Sedona. Tetapi secara fitur dan kualitas berbeda dengan kami,” kata Ridjal.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/07/19/110200815/kia-ikut-sambut-kehadiran-mobil-china