JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam kondisi jalan dilalui pemudik di musim mudik tahun ini. Jalan seperti tanjakan dan turunan dilalui sehingga membutuhkan kondisi kendaraan yang prima.
Salah satu bagian penting untuk dapat melalui kondisi jalan tersebut adalah kampas kopling. Kampas kopling sendiri berfungsi untuk menyalurkan tenaga putaran mesin melalui transmisi menuju ke roda.
"Kalau kampas sudah habis tenaga mesin tidak bisa disalurkan, mobil tidak bisa jalan. Ini sempat kejadian saat H-3 mudik lalu ada pemilik mobil yang kampas koplingnya habis di tengah jalan. Harus diderek dan dibawa ke bengkel," ucap Nurcholis mekanik bengkel siaga Nissan Datsun KM 57 saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurut Nur kampas kopling dapat dengan mudah habis karena faktor penggunaan yang salah. Salah satunya gemar mengistirahatkan kaki kiri di pedal kopling.
"Itu sebenarnya kopling mulai bekerja, tapi tidak seluruhnya. Itu membuat kopling kemudian cepat aus," ucap Nur.
Contoh lain adalah menginjak kopling hanya setengah saat tanjakan dan kemacetan. Ini yang terjadi belakangan di rute mudik.
"Tanda-tandanya keluar bau gosong, itu kopling. Ini membuat kopling cepat aus sehingga tidak bekerja maksimal. Mungkin saja berangkat mudik tidak masalah pulangnya bermasalah," ucap Nur.
Untuk mengetahui kondisi kopling, pengemudi dapat melihat tanda-tanda yang dirasakan. Salah satunya adalah tenaga mesin yang ngempos atau akselerasi yang berkurang sehingga membutuhkan waktu lama mencapai kecepatan tinggi.
"Sebelum kembali ke Ibu Kota, ada baiknya bagian kampas kopling diperiksa di bengkel terdekat. Terutama setelah melalui rute-rute tanjakan dan kemacetan," ucap Nur.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/06/18/090500415/waspada-masalah-kopling-saat-arus-balik