Di banyak lokasi tikungan, biasanya ada garis putih tidak putus-putus sebagai pemisah jalan. Marka jalan itu jadi petunjuk yang artinya semua kendaraan wajib berada di jalurnya masing-masing dan tidak boleh melewati garis putih itu.
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan setiap pengemudi wajib mengurangi kecepatan sebelum masuk ke tikungan.
Cara membelok yang benar, papar Jusri, dimulai dari mendekati bahu jalan sebelum masuk tikungan, lantas mengarah ke apex atau sudut paling runcing di bagian dalam tikungan.
“Tapi di situ jangan lalai, karena bisa saja mobil dari arah depan memasuki garis kita. Buat yang berkendara malam bisa menggunakan klakson atau lampu untuk berkomunikasi,” ucap Jusri.
Memahami arti garis tidak putus-putus di tikungan bisa saja menyelematkan nyawa seseorang.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/06/14/072200715/saat-mudik-tikungan-bukan-lokasi-mendahului