Saat kendaraan menanjak butuh banyak usaha. Pengemudi juga harus konsentrasi memposisikan mobil, menjaga agar mobil tidak mundur karena gravitasi, dan berusaha tetap stabil sebab bisa saja ruang pandang terbatas.
Pengemudi yang menghadapi turunan dianggap lebih ringan menghadapi rintangan. Pengemudi cukup menjaga pengereman sambil memposisikan mobil sesuai jalan.
“Saat menanjak dan menurun, kalau pada aturannya selalu memprioritaskan mobil dari bawah karena mobil dari bawah membawa beban dan harus memelihara momentum. Makanya di tanjakan itu biasanya jalur jalan dari bawah lebih lebar dari atas,” jelas Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, Senin (11/6/2018).
Aturan prioritas tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum. Pada Pasal 111 dikatakan, “Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi Kendaraan untuk saling berpapasan, Pengemudi Kendaraan yang arahnya menurun wajib memberi kesempatan jalan kepada Kendaraan yang mendaki”.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/06/12/100200315/ketika-bentrok-di-tanjakan-atau-turunan-siapa-duluan-