Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rekomendasi LCGC Jangan Dipakai Mudik

Rifat menjelaskan, LCGC pada dasarnya didesain untuk pemakaian perkotaan. Bila ingin digunakan mudik, pengemudinya mesti paham risiko yang akan dihadapi.

Dijelaskan Rifat, pada dasarnya LCGC minim fitur keselamatan, selain itu travel suspensinya pendek dan menggunakan ban berukuran kecil. Masalahnya, banyak kerusakan jalan di luar kota yang ukurannya lebih besar dari ban LCGC hingga berisiko keselamatan dan kenyamanan.

“Jadi bisa dibilang faktor risiko menggunakan mobil LCGC untuk pulang kampung sangat tinggi,” ucap Rifat, dalam keterangan tips mudik, Jumat (8/6/2018).

Rifat mengingatkan agar pengemudi yang terpaksa menggunakan LCGC harus memahami teknik persiapan, reaksi, dan antisipasi saat mengemudi. Hal itu bukan hanya berlaku untuk pengemudi LCGC, tapi juga pada semua model. 

Hal lain yang disinggung yakni soal empasan angin samping di jalan tol yang sanggup bikin mobil bergoyang. Saran Rifat perhatikan kecepatan, sesuaikan dengan aturan yang berlaku.

“Saya mengimbau bagi Anda yang melewati jalan tol baru untuk selalu waspada karena biasanya jalan tol baru itu punya titik-titik rawan yang kita tidak tahu di mana. Dan biasanya, bahaya paling mengancam adalah gejala cross wind atau angin samping dan kita tidak akan pernah tahu seberapa kencang angin bertiup ke arah Anda. Jadi mohon untuk jaga kecepatan kendaraan Anda dan patuhilah rambu-rambu di tol,” ucap Rifat.

Bisa tapi tidak direkomendasi

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, bila pertanyaannya apakah LCGC bisa dipakai mudik? Jawabannya bisa, sebab sepeda saja sanggup digowes sampai ke kampung halaman.

“Sepeda saja bisa kok, tapi apa sepeda itu cocok untuk mudik. LCGC bisa dipakai, tapi ada konsekuensinya, yaitu kenyamanan kurang, ketahanan mobil juga kurang karena tidak didesain untuk perjalanan panjang. Kalau ketemu lubang, mobil ini akan mengalami kesulitan. Dari opini saya setuju LCGC tidak direkomendasi untuk mudik,” ujar Jusri, Senin (11/6/2018).

Selain soal lubang, Jusri juga menyoroti masalah kemampuan LCGC mengatasi elevasi jalan saat mengangkut beban banyak. Dia menyebut pengemudi harus memperhatikan rasio tenaga dan bobot kendaraan saat mudik agar tidak kesulitan saat tanjakan dan turunan.

Bila terpaksa menggunakan LCGC untuk mudik, Jusri bilang pengemudinya harus paham konsekuensi dan mengerti cara mengatasi rintangan di jalan demi keselamatan.

“Pengemudi harus bisa membaca rute perjalanan, hindari jalan yang berlubang, dan tanjakan lebih 30 derajat. Kalau seandainya ketemu jalan berlubang, ya pelan-pelan atau kalau kelebihan muatan di tanjakan ya penumpangnya turun dulu,” ucap Jusri.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/06/12/082200315/rekomendasi-lcgc-jangan-dipakai-mudik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke