Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CVT Datsun GO Diimpor dari Thailand

Masayuki Ohsugi, General Manager R&D NMI menjelaskan pada proses perakitan CVT, pabrik butuh fasilitas clean room yang anti-debu. Fasilitas itu diperlukan sebab produksinya dilakukan seksama, memperhatikan gear dan oli dengan sangat detail.

“Kami sudah melokalisasi mesinnya, tetapi perakitan CVT sedikit berbeda dari mesin. Jadi itulah mengapa kami tidak melokalisasi unit CVT di pabrik Purwakarta,” jelas Ohsugi, di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Mesin 1.2L pada GO varian CVT dikatakan berbeda dari varian manual. Selain pada transmisi, perbedaan juga terletak pada seting perangkat lunak. Mesin 1.2L GO CVT bertenaga 78 PS sedangkan GO manual 68 PS, sementara torsi keduanya sama 104 Nm.

“Kami sudah melakukan banyak investasi pada mesin, machining, di Purwakarta. Jadi kami sudah banyak investasi untuk varian manual. Pada kasus CVT, bukan cuma transmisinya yang berbeda tetapi juga mesinnya, antara manual dan CVT. Beberapa komponen kami impor dari luar Indonesia, ada yang dari Thailand dan jepang,” ungkap Ohsugi.

Tingkat kandungan lokal GO manual dikatakan sudah sesuai ketentuan Low Cost Green Car (LCGC), sedangkan pada GO CVT lebih rendah dari GO manual.

Ohsugi juga menjelaskan karena komponen CVT impor, maka GO CVT tidak masuk dalam salah satu syarat LCGC terkait lokalisasi. Itulah sebabnya GO CVT bukan produk LCGC.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/08/184843715/cvt-datsun-go-diimpor-dari-thailand

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke