Jakarta, KOMPAS.com - Proses memiliki sepeda motor custom berbeda dengan motor standar. Bila pada motor standar calon pemilik bisa tinggal datang ke diler dan membayar motor yang diinginkan, tidak demikian dengan motor custom.
Pada motor jenis ini, calon pemilik harus datang ke bengkel dan menyampaikan model yang diinginkan. Setelah menemukan kesepakatan harga, proses pembuatan motor pun dimulai.
Pendiri Innovative and Creative Automotive Society (Increase) Djoko Iman Santoso mengatakan saat pembuatan, pemilik sebaiknya perlu mengikuti prosesnya seperti apa. Tujuannya agar pemilik mengetahui secara rinci apa saja komponen yang digunakan di motornya.
"Tapi banyak pemilik motor yang hanya menyerahkan ke buildernya saja. Dia pengen begini begitu, tapi tidak tahu prosesnya," kata Iman saat ditemui Kompas.com, di arena IIMS 2018, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Menurut Iman, motor custom adalah kendaraan yang dibangun dari berbagai macam komponen motor. Jadi sangat penting mengetahui secara rinci komponen apa saja yang digunakan.
Tujuannya jika ke depannya motor bermasalah disebabkan ausnya salah satu komponen, pemilik jadi tahu komponen seperti apa yang harus dicari.
"Contohnya ada Yamaha Byson yang dimodifikasi gaya street tracker. Kalau as roda atau beringnya rusak, bisa jadi tidak bisa pakai punya standar Byson lagi. Karena mungkin dari awal sudah diganti dengan yang lain," ucap Iman.
Iman mengatakan mengetahui proses pembuatan tidak perlu harus disertai dengan sering datang ke bengkel. Sebab pemilik bisa berkomunikasi dengan modifikator saat ada komponen yang kurang dan dibutuhkan saat proses pembuatan motor.
"Kalau tidak tahu (komponennya) pakai motor apa kan bingung. Masa hanya gara-gara bering dan yang kecil-kecil gitu enggak tahu. Jadi memang mau enggak mau kita sebagai pemilik motor harus tahu proses pembuatan motor kita seperti apa," pungkasnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/27/144500415/bangun-motor-custom-jangan-hanya-jadi-penonton