JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang puasa dan Lebaran, angka penjualan kendaraan bermotor roda empat biasa mengalami kenaikan. Bukan hanya yang berstatus baru, melainkan juga pasar mobil bekas. Menurut pebisnis mobil bekas, peningkatan pasar jelang Hari Raya memang cukup signifikan.
Tentu saja pada momen-momen itu daya beli masyarakat sedang meningkat lantaran diguyur uang tunjangan hari raya (THR). Namun, ada juga yang membeli karena ingin digunakan buat mudik dan berkeliling ke tempat saudara.
Herjanto Kosasih, pengamat pasar mobil bekas sekaligus Manajer Senior WTC Mangga Dua, mengatakan, pada Maret 2018 angka penjualan di tempatnya mencapai 2.700 unit. Ini meningkat jika dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya di kisaran 2.400 unit.
“Orang sudah mulai stok buat Lebaran, Januari-Februari 2.400-an unit, sementara pada Maret 2018 sekitar 2.700 unit karena mau Lebaran dan angka tersebut akan bertahan biasanya sampai bulan-bulan menjelang Lebaran,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (4/4/2018).
Proyeksi 2018
Herjanto mengatakan, dirinya percaya bahwa tahun ini akan positif walaupun dirinya masih mematok target yang sama dengan 2017, di angka 35.000 unit. Itu sedikit menunjukkan bahwa pasar memang sedang stagnan, sama seperti di mobil baru.
“Tahun lalu kami berhasil melebihi harapan dengan perolehan 38.000 unit, di mana targetnya hanya 35.000 unit. Saat ini kami memang pasang target realistis saja, konservatif,” ujar Herjanto.
Sementara optimisme lebih ditunjukkan Andi, pemilik dealer mobil bekas Jordy di MGK Kemayoran. Dirinya menyebut bisnis mobil bekas akan lebih bagus penjualan tahun ini. Ada faktor lain yang bisa menstimulasi pasar selain jelang Hari Raya.
“Mungkin di kisaran 5 persen (pertumbuhannya). Pemilu cukup memengaruhi karena perputaran uang di masyarakat sedang banyak,” ucap Andi.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/05/072200015/jelang-puasa-angka-penjualan-mobil-bekas-mulai-naik