Paris, KOMPAS.com – Nama Johann Zarco akhir-akhir ini kerap mengisi pemberitaan di dunia motorsport roda dua. Rookie terbaik 2017 yang membela tim Yamaha Tech 3 ini, sudah banyak dilirik tim pabrikan lain.
Memang kemampuannya memacu kuda besi tak diragukan lagi. Pada seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar, Zarco memberikan keseruan sendiri membuat balapan terasa segar dan sedikit tegang. Cukup mengejutkan, dirinya sempat memimpin balapan selama 17 lap dari 22 lap.
Terlepas dari performanya di Qatar, Zarco berkeyakinan untuk bisa menang di setiap balapan. Ini akan dimulai pada putaran kedua musim 2018 di Termas de Rio Hondo, Argentina.
"Di awal-awal sebelum balapan dimulai pada akhir pekan, kami perlu membidik kemenangan. Itulah ambisinya. Kemudian, berdasarkan latihan-latihan dan jika menghadapi beberapa kesulitan, maka harus merevisi harapan,” ujar Zarco mengutip Motorsport.com, Senin (2/4/2018).
"Namun, ketika kami bisa melakukan permulaan cukup kuat misalnya pada Grand Prix Qatar dan seperti yang saya lakukan, tidak ada pilihan lain selain bertekad dan punya tujuan untuk menang," Zarco.
Hilang Kemenangan Qatar
Ketika ditanyakan terkait apa yang terjadi di Qatar, sehingga dirinya kehilangan momen untuk bisa mengklaim kemenangan, Zarco menyebutkan kalau itu faktor keberuntungan.
"Sedikit keberuntungan. Saya harus bertarung dan memainkan kartu. Saat itu, keberuntungan tidak ada di pihak saya, jadi saya harus bersabar sampai pada GP Argentina,” ucap Zarco.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/03/074200415/gagal-di-qatar-zarco-bertekad-menang-di-setiap-seri-