Tempe, KOMPAS.com – Penyelidikian awal Kepolisian Tempe, Arizona, Amerika Serikat terhadap kecelakaan fatal yang melibatkan mobil berteknologi otonomos milik Uber sudah dilakukan. Hasil sementara, menyatakan kalau kemungkinan kendaraan berteknologi swa-kemudi itu tak bersalah dan menjadi kambing hitam.
Kasus ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, salah satunya bisa mengakibatkan pada pengembangan teknologi otonomos, yang tergolong baru diaplikasikan. Hasil penyelidikan sementara, justru cenderung menyalahkan korban wanita yang tertabrak dan kemudian meninggal dunia.
Dari rilis yang dikeluarkan pihak Kepolisian Tempe, Arizona pada Rabu (21/3/2018), berdasarkan video yang tampak pada on board footage dari Volvo XC90 yang terlibat dalam kecelakaan, semakin memperkuat gagasan bahwa mobil itu tidak bersalah.
"Sangat jelas, akan sulit untuk menghindari tabrakan ini dalam mode apapun, berdasarkan bagaimana sang wanita datang dari kegelapan tepat ke jalan raya," ujar kepala polisi setempat Sylvia Moir mengutip Autoevolution dan Fortune, Jumat (23/3/2018).
Masih dari hasil penyelidikan awal, diketahui kalau mobil otonomos itu melaju pada kecepatan 38 mph pada zona jalan 35 mph dan tak ada upaya mengerem. Sementara korban yang meninggal bernama Elaine Herzberg berusia 49, disebut tiba-tiba muncul dari tengah-tengah jalan.
Pihak kepolisian Tempe bekerja sama dengan National Transportation Safety Board (NTSB) dan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), demi mencapai kesimpulan yang final akan kasus ini. Ini merupakan kecelakaan pertama mobil otonomos yang melibatkan pedestrian.
Berikut potongan video kecelakaan singkatnya (gambar sedikit mengganggu).
https://otomotif.kompas.com/read/2018/03/24/072200515/kecelakaan-fatal-uber-otonomos-jadi-kambing-hitam