Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos Larangan Ganti-ganti Merek Oli

Jakarta, KOMPAS.com - Di tengah masyarakat seringkali kita mendengar seputar larangan untuk mengganti-ganti merek oli. Bila dilakukan, salah satu dampak yang diyakini akan terjadi adalah kurang optimalnya kinerja mesin.

Head Retail Division Astra Autoparts Indra Nugraha menyatakan mitos seputar larangan gontak ganti merek oli tidak benar. Sepanjang spesifikasi oli masih sama, pemilik kendaraaan bebas untuk mengganti merek oli sesuai yang disukainya.

"Tidak masalah bila orang mau ganti oli A atau oli B karena faktor promosi, karena harga, atau karena ingin mencoba kualitas yang Lebih baik," kata Indra di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Menurut Indra, setiap produsen kendaraan hampir tidak pernah menyarankan penggunaan merek tertentu. Karena saran yang diberikan lebih ke jenis oli. Untuk jenis oli inilah yang diharapkan Indra dipatuhi oleh pemilik kendaraan.

"Jangan sampai mobilnya diharuskan menggunakan oli kadar SAE 10-40, tapi malah memakai kadar SAE 0-20 karena lagi ada produk baru. Padahal belum cocok untuk kendaraan," ucap Indra.

Meski tidak mempermasalahkan gonta ganti merek oli, Indra menyatakan sangat jarang menemukan konsumen yang demikian. Sebab konsumen dianggap punya kecendrungan loyal terhadap merek oli yang digunakannya.

"Karena kalau konsumen sudah yakin dengan pilihannya pasti dia merasa enak," ucap Indra.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/02/25/124200915/mitos-larangan-ganti-ganti-merek-oli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke