Jakarta, Kompas.com — Yamaha Indonesia mengaku tidak mengkhawatirkan langkah perusahaan Astra International (AI) yang memberikan suntikan dana Rp 2 triliun kepada jasa layanan ojek online, Go-Jek. Masalahnya, model terbaru Yamaha, Lexi 125 cc, diakui diciptakan salah satunya menyasar pada pengendara ojek online.
"Tidak ada masalah. Saya melihatnya itu langkah bisnis. Honda perusahaan yang baik, begitu juga Yamaha. Kami percaya dengan produk terbaru kami," ucap Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Minoru Morimoto (YIMM) kepada Kompas.com, Kamis, (15/2/2018) lalu di Buriram, Thailand.
Minoru percaya diri Lexi akan dipilih para pengendara ojek online tersebut. Sebab, selama ini, becermin dari kenyamanan yang dirasakan para konsumen ojek online terhadap NMAX cukup tinggi.
"Biasanya kalau lihat motornya sport, misalnya, mereka membatalkan pesanan. Atau skutik kecil, duduk tidak nyaman. Begitu NMAX, mereka memberikan review bagus pada si ojek. Lexi didesain mirip NMAX. Ujungnya servis bagus,review bagus, pendapatan ikut meningkat," ujar Morimoto.
Morimoto juga yakin dengan adanya Lexi para calon konsumen yang mengidamkan NMAX, tetapi belum mampu untuk memilikinya, akan melirik produk baru tersebut. Terlebih dengan perkiraan harga skutik tersebut di bawah Rp 20 juta.
"Motor ini (Lexi) memang didesain untuk city riding dan ojek online. Jadi saya yakin tetap akan dipilih untuk tujuan itu (ojek online)," tutup Morimoto.
Sebelumnya, induk perusahaan Astra Honda Motor (AHM), AI, baru saja mengumumkan membeli saham Go-Jek senilai Rp 2 trilun. Pembelian saham Go-Jek kemungkinan bakal membuat pengadaan motor lebih intens lagi. Sebelumnya, AHM melalui jaringan diler sudah bekerja sama dengan pihak Go-Jek untuk memenuhi kebutuhan motor para mitra.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/02/19/074200615/peluang-yamaha-lexi-di-segmen-ojek-online-pasca-investasi-go-jek