Depok, KOMPAS.com - Banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan terendamnya harta benda warga, salah satu yang tampak adalah sepeda motor. Bila ketinggian rendaman air sudah mencapai posisi mesin, biasanya motor sudah sulit dihidupkan.
Kepala Bengkel AHASS Murni Pura Mas Depok Memet Saputra mengatakan, ada beberapa penyebab matinya mesin motor yang baru habis terendam banjir. Untuk lebih memudahkan pengecekan, Memet menyarankan pemilik untuk membawa motornya ke bengkel resmi dengan mobil bak terbuka.
Menurut Memet, kerusakan paling minim untuk motor yang terendam banjir adalah bercampurnya oli dengan air yang masuk ke bak mesin. Oli yang sudah tercampur air biasanya ditandai dengan warnanya. Dalam kondisi ini, motor hanya perlu dikuras oli dan dilakukan proses ganti ulang oli baru sebanyak tiga kali.
"Oli lama yang sudah tercampur tadi dibuang, diganti oli baru. Mesinnya dihidupkan 10 menit, setelah itu diganti oli baru lagi sebanyak tiga kali. Kalau warna olinya sudah normal kembali, artinya air di bak mesin sudah benar-benar terkuras," kata Memet saat ditemui Kompas.com, Selasa (6/2/2018).
Menurut Memet, suara mesin motor biasanya akan halus kembali setelah dikuras oli sebanyak tiga kali. Bila masih kasar, maka tingkat kerusakannya sudah bukan lagi sekedar bercampurnya oli dengan air. Tapi ada komponen lain yang rusak.
Dalam kondisi ini, maka mekanik akan melakukan overhaul, yakni membongkar komponen-komponen kendaraan untuk diperiksa dengan sangat teliti, apa yang menjadi penyebab kerusakannya. Pada kerusakan di tahap lanjutan ini, komponen apa saja yang rusak tidak bisa dipastikan, harus diperiksa secara menyeluruh.
Memet mengatakan seberapa parahnya kerusakan biasanya tergantung seberapa tinggi air yang merendam motor. Sebab ketinggian air inilah yang berpengaruh ke komponen apa saja yang mengalami kerusakan. Menurut Memet, pada umumnya komponen yang mengalami kerusakan pada tahap lanjutan ini adalah komponen yang ada di bagian tengah mesin.
"Setelah bagian tengah, baru kita lihat bagian atasnya. Kalau atasnya masih aman, komponen seperti klep atau noken as tidak perlu diganti," kata Memet.
Bila ditambah dengan ongkos pengerjaan, Memet menyebut biaya paling minim untuk perbaikan motor yang rusak karena kebanjiran biasanya ada di kisaran Rp 1.3 juta.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/02/08/122500615/tingkat-kerusakan-motor-yang-terendam-banjir