2018, Mercy Indonesia Hadirkan Sepuluh Model Baru

Jakarta, KOMPAS.com – Produsen mobil pemium Mercedes-Benz Indonesia bakal gempur pasar otomotif dalam negeri, dengan memerkenalkan 10 model baru di tahun 2018 ini. Jumlahnya sama dengan yang ingin dihadirkan oleh kompetitor sengit, BMW.

Bocoran tersebut disampaikan oleh Roelof Lamberts, President & CEO PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia saat wawancara eksklusif beberapa media di Jakarta, Selasa (6/2/2018). Namun, dirinya belum mau membeberkannya secara detail.

“Kami akan terus menanamkan investasinya pada model  dan layanan-layanan baru untuk customer di Indonesia. Pada 2018 ini kami menantikan adanya produk-produk baru yang sangat menarik,” ujar Roelof.

Salah satunya, kata Roelof adalah Mercedes A-Class, di mana baru diluncurkan di Amsterdam beberapa waktu lalu. Saat ini mobil itu disebut sudah ditunggu oleh konsumen muda di Indonesia.

“Pada akhir tahun ini kami akan memperkenalkan A-Class terbaru ini kepada konsumen Indonesia. A-Class terbaru ini tidak kehilangan nuansa sporty-nya. Fiturnya tetap dinamis bahkan ketika mobil ini diam atau tidak bergerak. Ini adalah mobil yang paling cerdas di segmennya,” ucap Roelof.

Roelof menambahkan, produk baru lainnya yaitu generasi ketiga dari Mercedes-Benz CLS terbaru, kemudian ada G-Class. Jajaran model ini diharapkan bisa membantu merangsang pembelian, dan berbuah positif pada bisnis.

Target 2018

Soal target pencapaian 2018, Roelof enggan untuk mempublikasikannya. Karena mereka mengaku bisa membuatnya terbebani. Apalagi ketika apa yang sudah ditargetkan di awal tahun tak bisa tercapai.

“Biasanya kami tidak menyampaikan target tersebut, karena nanti pada akhir tahun kami akan ditanyakan, misalnya kami tetapkan tujuh persen, tapi di akhir tahun malah 5 persen, mengapa?. Karena itu, Mercedes Indonesia menolak berspekulasi tentang target pertumbuhan,” ujar Roelof.

“Namun kami memberikan dealer Mercy akan target pertumbuhan, karena ada keinginnan untuk memerluas atau menigkatkan sales sendiri. Namun, sayangnya kami tidak bisa menjelaskan secara spesifik,” tutur Roelof.