Jakarta, KompasOtomotif - Peredaran helm bergaya retro semakin marak belakangan ini. Namun berbeda pada helm-helm pada umumnnya, kebanyakan helm retro tak dilengkapi kaca. Kalaupun ada, biasanya mudah untuk dibongkar pasang.
Terkait penggunaan helm tak berkaca ini, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai helm yang baik sebaiknya tetap dilengkapi kaca. Tujuannya untuk mengurangi risiko mata terganggu akibat debu atau kelilipan binatang kecil saat tengah berkendara.
Jusri tak menyalahkan penggunaan helm tanpa kaca. Namun, untuk menghindari risiko gangguan seperti yang ia paparkan, sebaiknya biker melengkapi diri dengan menambah pemakaian goggle, yakni kacamata plastik berukuran besar, biasa dipakai pebalap motor cross.
"Jadi bisa saja tidak ada kaca. Tetapi pengendara motor harus melengkapinya dengan goggle sebagai tambahan pelengkap," kata Justi kepada KompasOtomotif, Selasa (9/1/2017).
Walaupun mentolerir penggunaan helm tanpa kaca sepanjang memakai goggle, Jusri menekankan kualitas helm yang dipilih harus tetap memenuhi standar keselamatan. Karena itu, Jusri mengingatkan kepada para penggemar helm retro untuk mencari helm yang sudah memiliki logo SNI.
"Karena helm bukan soal aturan, estetika dan kenyamanan semata. Tapi juga sebagai safety gear yang berfungsi mengurangi risiko cedera serius pada kepala hingga kematian dari seseorang pada kecelakaan kendaraan bermotor," kata Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/10/092200315/pakai-helm-tanpa-kaca-sebaiknya-lengkapi-dengan-goggle