Biaya Kuras Oli Lebih Mahal dari Ganti Oli

Jakarta, KompasOtomotif - Ada dua proses pergantian oli lama yang dinilai belum banyak diketahui oleh sebagian pemilik kendaraan. Keduanya yakni ganti oli dan kuras oli. Adanya perbedaaan proses ini yang membuat biayanya juga berbeda.

Ditemui KompasOtomotif pada Selasa (2/1/2017), mekanik bengkel R Speed, Heron mengatakan perbedaan biaya antara ganti oli dan kuras oli disebabkan karena jumlah pemakaian oli baru. Dalam proses kuras oli, volume oli lama yang dibuang bisa mencapai 10-12 liter. Sehingga volume oli baru yang dibutuhkan sebagai pengganti juga sama.

Sementara itu, dalam proses ganti oli, volume oli lama yang dibuang hanya mencapai 3-4 liter. Sehingga volume oli baru yang dibutuhkan juga tidak sebesar kuras oli.

Heron sendiri tidak menyebutkan secara rinci berapa biaya yang dibutuhkan untuk kuras oli. Karena menyesuikan pula dengan merek oli yang digunakan.

"Biayanya tergantung banyak pemakaiannya. Tapi biasanya 10-12 liter," ucap Heron.

Secara terpisah, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman menyebut kuras oli biasanya diistilahkan sebagai "ganti darah". Karena membutuhkan oli baru yang volumenya bisa mencapai 1,5 kali kapasitas oli.

Untuk pihak Toyota sendiri, Iwan menyatakan tidak ada saran maupun layanan kuras oli. Untuk mencegah mesin bermasalah, pemilik mobil hanya disarankan rutin menjalani servis berkala dan mengganti oli setiap 10.000 kilometer.

"Kalau dari Toyota sendiri cukup diganti sesuai dengan arahan buku servisnya," ucap Iwan.

Saat ini harga oli mesin per liter di pasaran ada pada kisaran Rp 30.000-150.000, tergantung merek dan tipe. Sebagai contoh untuk tipe 10 W–40, harga Castrol Magnatec Rp 51.500; Pertamina Fastron Rp 52.000; dan Shell Plus Rp 59.000.

Jadi bila menggunakan oli dengan merek dan tipe tersebut, maka biaya maksimal yang dibutuhkan untuk kuras oli bisa mencapai Rp 590.000-708.000 (10-12 liter).