Jakarta, KompasOtomotif — Engine brake merupakan teknik pengereman dengan cara menurunkan putaran mesin. Pada mobil bertransmisi manual, teknik ini biasanya dilakukan dengan cara menurunkan gigi tinggi langsung ke gigi rendah. Namun, teknik ini dinilai belum banyak diketahui pengguna mobil bertranmisi otomatis.
Pendapat itulah yang dilontarkan Service Manager Bengkel Auto2000 GDC Depok Deni Andrian. Menurut Deni, banyak pengguna mobil matik yang memilih langsung melakukan pengereman mendadak saat mesin dalam putaran tinggi. Padahal, cara ini dinilai kurang tepat.
"Misalnya kalau dalam kecepatan 60-100 kilometer per jam, tiba-tiba di depan ada yang nyeberang. Banyak yang posisi tuas tetap di D, tapi direm. Cara ini kurang tepat," kata Deni saat ditemui KompasOtomotif, Rabu (3/1/2018).
Menurut Deni, saat tengah berkendara dalam kecepatan tinggi dan tiba-tiba harus menurunkan kecepatan, sebaiknya pengguna mobil matik langsung menaikan posisi transmisi dari D ke 2. Dengan demikian, kecepatan mobil akan langsung berkurang tanpa harus mengerem.
"Banyak orang yang belum tahu itu. Atau dia tahu, tapi takut mobilnya rusak," ucap Deni.
Engine brake bila dilakukan secara benar tidak menimbulkan kerusakan mesin. Lakukan penurunan gigi secara bertahap, jangan langsung loncat ke level transmisi paling rendah. Bila pada mobil matik, umumnya level D, turun ke level 2 baru ke Low (L).
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/04/162200215/kenali-teknik-engine-brake-mobil-matik