Prediksi Nissan Soal Pasar Otomotif 2018

Uluwatu, KompasOtomotif – Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di ASEAN, di mana pada 2013 berhasil berhasil mencapai angka tertinggi 1,2 juta unit. Kemudian menurun pada 2014 dan 2015, selanjutnya mulai sedikit tumbuh di 2016.

Sepanjang tahun ini, prediksi pencapaiannya sampai akhir tahun juga masih belum begitu signifikan bahkan beberapa merek menyebut cenderung flat di angka 1 jutaan unit saja, seperti yang juga disebut oleh Nissan Indonesia melalui Eiichi Koito, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia.

“Pasar di Indonesia beberapa tahun lalu sempat melonjak tinggi, tapi belakangan ini cenderung datar. Namun walaupun flat, masih di atas 1 juta unit atau terbesar di Asia Tenggara, itu artinya Indonesia masih menjadi pasar penting bagi kami. Itulah kenapa kami sangat konsentrasi untuk memerbaiki performa di pasar Indonesia,” ujar Koito, Rabu (22/11/2017).

Sementara terkait dengan pasar di 2018, Koito menerawang kondisinya masih tidak jauh berbeda dengan tahun ini alias flat. Meski begitu, jangan berpikir kalau pasar otomotif Indonesia sedang buruk, karena potensinya masih besar.

“Kondisi 2016 ke 2017 pasar otomotif hampir sama, dan saya pikir itu menjadi informasi penting melihat 2018 yang kemungkinan akan tetap datar. Walaupun begitu, sekali lagi ini masih di atas satu juta dan masih terbesar di ASEAN. Beberapa kalangan mungkin berpikir bahwa pasar Indonesia sedang buruk, tapi jangan lupakan bahwa marketnya masih besar,” tutur Koito.

Target Nissan

Soal proyeksi pencapaian Nissan sendiri untuk tahun depan, Koito masih enggan menyebutkan target detailnya. Namun harapan yang pasti adalah mengalami perbaikan dari sekarang dengan growth jualan positif.

“Saya tidak bisa mengatakan angkanya, tapi tentu saja lebih baik dari sekarang,” kata Koito.

Tahun depan, memang seperti yang sudah direncanakan sejak kedatangan mantan Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia (NMI) Antonio Zara 2016 lalu, bahwa Nissan akan sibuk di 2018. Dirinya mengatakan kalau tahun 2017 ini Nissan terpaksa harus puasa model baru, dan akan mulai gempur pasar lagi pada 2018.