Mercy Bersuara, Merek Lain Bungkam soal PPnBM Hybrid

Jakarta, KompasOtomotif – Kementerian Keuangan mengeluarkan PMK Nomor 33 /Pmk.010/2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/Pmk. 011/2014 tentang Jenis kendaraan yang dikenai PPnBM dan Tata Cara Pemberian Pembebasan Dari Pengenaan PPnBM. Intinya, pemerintah memangkas PPnBM mobil berteknologi hybrid dari 75 persen dan 50 persen, menjadi terkecil 10 persen.

Kemenkeu menambahkan golongan mobil hybrid (dilengkapi dengan motor listrik) di setiap golongan kendaraan yang dikenai pajak, mulai dari kelompok yang dikenakan PPnBM 10 persen sampai 125 persen, kecuali kendaraan bermotor roda dua. Jika diinterpretasi secara bebas, bisa dikatakan kalau pasar mobil hybrid mulai dibuka pemerintah.

Dari empat merek yang coba dikonfirmasi, seperti BMW, Mercedes Benz, Toyota, Nissan dan Mitsubishi, hanya Mercy yang buka suara. Meski pabrikan asal Jerman tersebut masih belum mau berkomentar soal pajaknya.

Pihak Kementerian Perindustrian juga belum mau berkomentar banyak, dan menyebut masih akan mengeceknya terlebih dahulu. Pasalnya saat dihubungi, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan berada di luar negeri.

“Mercedes-Benz mendukung kebijakan yang mendukung kendaraan dengan teknologi yang dapat mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi. Mengenai perpajakan terkait kebijakan baru, kami belum bisa memberi komentar karena sedang dipelajari oleh perusahaan,” ujar Dennis Kadaruskan, Department Manager, Public Relation PT MercedesBenz Distribution Indonesia kepada KompasOtomotif, Jumat (17/11/2017).

Soal produk berteknologi hybrid, Dennis menyebut mereka melihat kemungkinan untuk memasarkannya. Sebagai bagian dari strategi ke depannya, Mercy sudah memperkenalkan teknologi hybrid di GIIAS 2017 dengan varian E 350 e plug-in hybrid.

“Kemudian kami menawarkan test drive kepada konsumen dan media pameran belangsung dengan varian C 350 e plug-in hybrid, dan dengan itu kami mempersiapkan teknologi plug-in hybrid kepada stakeholders dan calon pelanggan kami,” kata Dennis.