Jakarta, KompasOtomotif - Pasar sepeda motor tahun ini diperkirakan stagnan. Ini terlihat dari revisi yang dilakukan Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) dari yang sebelumnya 6,2 juta unit, menjadi 5,9 juta unit dan terakhir 5,75 juta unit.
Angka ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu yang mencapai 5,9 juta unit. Apakah target tersebut juga mempengaruhi dari sisi pembiayaan?
"Kalau kita dari pembiayaan khusus motor Honda, karena FIF khusus disitu, melihat memang awal tahun ini pasar memang susah. Sebenarnya sudah terasa dari tahun lalu dengan penurunan delapan sampai sembilan persen di kuartal pertama," ucap Margono Tanuwijaya, Presiden Direktur FIF Group kepada Otomania beberapa waktu lalu.
Namun kondisi pasar kemudian membaik pada kuartal kedua. Ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat terhadap sepeda motor untuk kegiatan mereka sehari-hari meski daya beli sedikit menurun.
Baca : Kredit Motor Honda, Angsurannya Mulai Rp 300.000
"Kondisi membaik dari pasar luar pulau Jawa yang naik. Ini akibat kondisi pasar komoditi perkebunan dan pertambangan yang membaik. Tapi yang paling cepat memang komoditi seperti karet dan sawit, kalau tambang membutuhkan waktu," ungkap Margono.
Model sepeda motor yang paling banyak disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat perkotaan. Skutik dan bebek tetap yang utama, meski ada kebutuhan gaya hidup pada motor sport.
"Tahun depan diharapkan akan lebih baik. Ini karena tren positif yang terasa sampai akhir tahun nanti. Semoga ada peningkatan. Belum tahu berapa karena kita masih pra planning cycle, tapi membaik meski tidak terlalu besar," ucap Margono.
Sampai Agustus tahun ini, FIF sendiri telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 23,14 triliun. Angka tersebut terbagi antara motor baru sebanyak 64 persen, 24 persen motor bekas dan 12 persen pembiayaan multiguna.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/02/172200215/penjualan-sepeda-motor-bakal-membaik-di-akhir-tahun