Melbourne, KompasOtomotif – Perusahaan riset Roy Morgan, merilis data kalau 2,5 juta orang Australia akan membeli mobil baru dalam empat tahun ke depan. Proyeksi ini tentunya cukup menggiurkan bagi para produsen mobil, untuk bersiap penetrasi di Negeri Kangguru tersebut.
Australia saat ini tidak memiliki pabrik mobil dan hampir semua produknya impor. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat ini sebagai peluang manis, bagi anggotanya yang akan ekspor ke sana, di mana saat ini pasarnya di kisaran 1,1 juta unit sampai 1,2 juta unit.
Apalagi, Indonesia juga mencoba buka kerjasama perdagangan bebas dengan Australia, dari hasil kunjungan Presiden Joko Widodo awal tahun ini. Salah satu produsen yang mengaku tertarik, adalah Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) , di mana saat ini sedang melakukan survey, soal segmen apa yang diminati di Australia.
"Bukan hanya empat tahun lagi, peningkatan juga akan terjadi waktu dekat. Dalam 12 bulan ke depan diproyeksi ada pertumbuhan sampai 9,2 persen," ujar Norman Morris, Research Communications Director, mengutip Motoring.com.au, Selasa (19/9/2017).
"Selama tiga bulan terakhir, telah timbul optimisme yang cukup besar di pasar mobil baru, seperti yang ditunjukkan oleh kenaikan niat beli dalam empat tahun ke depan, serta kepercayaan kuat di antara pembeli mobil baru," ucap Morris.
Menurut survei yang dirilis Roy Morgan tersebut, Toyota, Mitsubishi, Kia, Volkswagen dan Skoda, cukup memperoleh keuntungan dari optimisme pasar.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/09/20/092200815/tanpa-pabrik-pasar-otomotif-australia-masih-menggiurkan