Jakarta, KompasOtomotif – Berbeda dengan tren global, pasar SUV di Indonesia terutama di segmen bawah masih menunjukkan rapor merah. Padahal tahun lalu, segmen ini tumbuh signifikan dibanding 2015 (Januari-Desember) mencapai 58,78 persen.
Sejak Januari sampai Juli 2017, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales-nya masih belum bisa melampaui perolehan tahun lalu, alias minus sepanjang tahun. Penurunan yang terbesar terjadi pada Juni sampai 40 persen, dan di Juli ini paling kecil atau hanya negatif 8 persen.
Jika diakumulasi, performa LSUV periode Januari-Juli turun 22,15 persen, atau hanya mencapai 58.552 unit. Sementara pada periode yang sama tahun lalu 75.214 unit. Beberapa Agen Pemegang Merek (APM) memang ada yang memproyeksi optimis segmen ini 2017, tapi ada juga yang tidak terbuai.
Honda BR-V Anjlok
Hampir semua merek mengalami penurunan sepanjang 2017 periode Januari-Juli ini, yang berada di posisi aman hanya Chevrolet Trax, yang tumbuh 44,37 persen atau menjadi 1.025 unit. Sementara penurunan terparah Honda BR-V mencapai 57,54 persen.
Meski begitu, Honda BR-V akhirnya memperoleh hasil positif di Juli 2017 yang naik 136,95 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara Honda HR-V 1.5L, tidak begitu menyakitkan, atau hanya minus 7,5 persen (Januari-Juli).
Hasil negatif juga dialami kembaran Toyota Rush dan Daihatsu Terios, yang masing-masing mengalami penurunan 5,06 persen dan 1,74 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/25/210900915/tujuh-bulan-pasar-lsuv-masih-merah-br-v-terparah