Kijang awalnya sengaja dirancang sebagai kendaraan yang sesuai karakter dan spesifik pasar, serta kondisi geografis Indonesia melalui kehadiran generasi pertama yang diluncurkan pada Juni 1977 dalam konsep Basic Utility Vehicle (BUV).
Seiring kemajuan ekonomi dan kebutuhan masyarakat, rancang bangun Kijang terus dikembangkan sehingga tidak lagi sebagai BUV, tapi menjadi kendaraan serba guna. Termasuk kendaraan keluarga yang hingga saat ini dikenal sebagai MPV.
Bahkan Kijang generasi terakhir hadir dengan platform desain dan performa berbeda di atas level generasi sebelumnya.
Seiring berjalannya waktu Toyota Indonesia juga meluncurkan Avanza sebagai low MPV (multi purpose vehicle) atau kerap disebut MPV sejuta umat. Tujuannya guna mendukung mobilitas kehidupan masyarakat Indonesia melalui riset meliputi kondisi geografis, infrastruktur jalan, demografi masyarakat, dan daya beli.
Tak berhenti sampai di situ, seiring tuntutan perkembangan zaman dan teknologi, telah mendorong Toyota menghadirkan Veloz pada 2011. Model tersebut hadir sebagai varian tertinggi Avanza. Kehadiran Veloz turut membuat pasar MPV sejuta umat makin bergairah dan muncul para pesaing seperti Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, dan terbaru Mitsubishi Expander.
Andalan
Tak dipungkiri kehadiran Kijang dan Avanza menjadikan Toyota selama 10 tahun terakhir sukses mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar otomotif nasional. Selama semester pertama 2017, Toyota mampu menjual 195.288 unit dengan market share 36,6 persen, atau tumbuh hampir 12 persen dibanding waktu yang sama di 2016 dengan 32,8 persen.
"Kinerja positif yang diraih ini juga berkat segmen MPV yang berkontribusi lebih dari 70 persen dari total penjualan wholesales Toyota sepanjang semester pertama, di mana segmen ini mencatatkan wholesales lebih dari 140.000 unit. Hasil ini tidak lepas dari dukungan pelanggan yang setia terhadap produk-produk Toyota, tidak terkecuali Avanza-Veloz dan Kijang yang penjualannya sangat signifikan," ujar Soerjopranoto.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/04/173000615/kontribusi-kijang-terhdap-pertumbuhan-mpv-sejuta-umat