Morotai, KompasOtomotif – Tahun ini menjadi ujian baru untuk low multi purpose vehicle (LMPV) Daihatsu Xenia dan juga kembarannya Toyota Avanza, dengan kedatangan dua pemain baru. Mulai dari Wuling Confero S yang menampakkan diri pertama kali, serta akan disusul oleh Mitsubishi Expander.
Saat ditanyakan soal itu, Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) menjawab santai. Dirinya bahkan membocorkan empat jurus pamungkas, agar produk LMPV bisa selamat di arena otomotif dalam negeri.
“Untuk produk LMPV, dari sisi produk harus bisa memenuhi unsur ‘space’. Jadi yang pertama itu ideal bisa angkut tujuh penumpang tapi dengan catatan harus nyaman, bukan hanya sekadar tujuh penumpang” ujar Hendrayadi, Jumat (21/7/2017).
Kemudian yang kedua kata Hendrayadi, karena ini menyangkut segmen low-medium, produk tersebut sebaiknya bukan sekedar mampu dibeli sebagai mobil pertama, tapi juga bagiamana soal biaya operasionalnya. Artinya mobil harus efisien.
“Nah jadi yang namanya konsumsi bahan bakar harus jadi pertimbangan,” tutur Hendrayadi.
Hal ketiga yang tidak kalah penting adalah soal aftersales. Apakah layanan purna jualnya tersebut mudah dijangkau atau tidak. Ini juga akan menjadi dasar masyarakat melakukan pembelian terhadap produkm LMPV tersebut.
Satu lagi yang paling penting di luar faktor produk adalah resale value. “Konsumen di MPV low ini adalah mereka yang masih mempertimbangkan hal itu. Nah, di sini yang menurut saya bisa menjadi pendukung keberhasilan Xenia. Bisa dicek harga jualnya di pasar mobil bekas masih baik,” tutur Hendrayadi.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/07/23/083500415/empat-resep-daihatsu-bisa-sukses-di-segmen-mpv