Jakarta, KompasOtomotif – Perusahaan pembiayaan PT Astra Credit Company, mulai pasang barikade, untuk seleksi ketat pebisnis “taksi online”, khususnya untuk perorangan. Pasalnya, ACC mulai mendeteksi adanya pemburukan pembayaran.
Padahal, ledakan taksi online yang terjadi beberapa tahun lalu cukup merangsang penjualan mobil. Namun, lama-kelamaan ternyata menimbulkan sedikit kendala, yang pembeliannya tentu dengan kredit.
“Jadi awalnya kami lihat fenomena pemburukan, kemudian kami gali lagi dan pilah-pilah konsumen serta di segmentasi lagi. Lalu kelihatan di kategori taksi online lumayan tinggi angkanya (default),” ujar Samuel Manasseh, Chief Financing Officer ACC, Selasa (13/6/2017).
Samuel menambahkan, kalau pihaknya mulai mempersiapkan bagaimana supaya lebih mengerti konsumennya. “Seperti usaha taksi online yang melakukan kredit, kami harus mulai tahu, kalau konsumen tersebut sumber pendapatannya dari situ, sejak pertama beli mobil, tidak untuk penggunaan pribadi,” kata Samuel.
Mungkin memang pada awalnya, bisnis taksi online masih bagus, di mana populasinya masih sedikit, dan peluang mendapatkan penghasilan besar masih tinggi. Namun, makin ke sini jumlahnya bertambah banyak, yang tentu peluangnya semakin sempit.
“Muncul lah taksi online, orang yang punya keinganan memiliki mobil dan punya bisnis juga, tapi mereka tidak tahu kalau populasinya semakin lama akan semakin banyak. Di mana yang sebelumnya sanggup Rp 10 juta per bulan tapi sekarang berat, dan kalau saya cek banyak yang kembali lagi menjadi pengemudi biasa juga,” ujar Jodjana Jody, Chief Executive Officer ACC, Selasa (14/6/2017).
Soal jalan keluar, Jody menuturkan, kalau ke depan ACC akan lebih mempeketat penerimaan aplikasi permohonan kredit. “Jadi pasar ini tidak bisa kami lawan. Kalau misalnya kami tidak ingin memberikan dana, tentu tidak bisa tumbuh pasarnya, tapi kalau kami kasih, berpotensi besar terjadi kredit macet, jadi pintar-pintar kami menyeleksi,” ujar Jody.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.